REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga saat ini harga cabai terus bertahan dinilai tertinggi. Meski begitu, keberadaan cabai impor dari negara tetangga belum bisa ditemukan di pasar tradisional Yogyakarta.
Sejumlah pedagang di Pasar Kranggan Yogyakarta menyampaikan, kebanyakan cabai yang beredar di pasar merupakan kiriman dari petani lokal DIY. Baik dari Kabupaten Sleman, maupun Bantul. Meski begitu ada juga kiriman cabai dari Jawa Tengah.
"Ini sebagian ada juga yang dari Pacitan," kata Wati (35) pada Republika, Kamis (16/2). Menurutnya di Pasar Kranggan sendiri belum pernah ada pedagang yang menjual cabai impor dari Thailand atau negara mana pun.
Pasokan cabai dari petani lokal masih mencukupi dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Bahkan sampai sekarang pedagang tidak pernah mengalami kesulitan yang berarti untuk memperoleh cabai.
Meski begitu, Wati mengakui, harga cabai terus naik dan sulit untuk turun. Bahkan ia memprediksi tingginya harga cabai akan terus berlangsung selama beberapa pekan ke depan. "Ya kayaknya bakal susah turun. Masih hujan toh," ujarnya. Adapun saat ini harga cabai di Pasar Kranggan mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Gatot Saptadi menyampaikan, hingga sekarang Yogyakarta memang tidak pernah mengimpor cabai dari luar negeri. Sebab pasokan cabai dari petani lokal sendiri sudah mencukupi.
"DIY sampai sekarang tidak ada impor cabai. Karena di DIY sendiri sudah mencukupi," ujar Gatot. Bahkan menurutnya, sebagian cabai yang dihasilkan petani lokal DIY telah dikirim ke luar daerah. Meski begitu, Gatot mengakui bahwa DIY masih menerima kiriman cabai dari Jawa Tengah. Namun Pemprov sendiri berkomitmen untuk tidak mengimpor cabai.