Kamis 01 Dec 2016 19:25 WIB

Ekonomi Indonesia Bersih Jika Terapkan Keuangan Berkelanjutan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Dwi Murdaningsih
Aksi protes kesenjangan layanan kesehatan
Foto: ANTARA
Aksi protes kesenjangan layanan kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Direktur Keuangan Berkelanjutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Setijawan mengatakan perekonomian Indonesia akan lebih bersih jika ekosistem keuangan berkelanjutan bisa terbangun. Hal itu disampaikan di sela-sela Forum International Sustainable Finance 2016 di Nusa Dua, Bali pada Kamis (1/12).

“Isu sosial akan semakin sedikit karena setiap investasi akan melihat keterlibatan masyarakat lokal. Dari sisi lingkungan, kerusakan juga akan berkurang. Ekonomi Indonesia akan lebih sehat,” ujar Edi.

Edi mengaku lewat keuangan berkelanjutan pelaku usaha akan didorong untuk berpikir secara jangka panjang. Menurutnya, banyak pelaku usaha yang masih memikirkan keuntungan dalam jangka pendek sementara keuntungan jangka panjang dikesampingkan.

Edi mengakui keuangan berkelanjutan masih dianggap sebagai pekerjaan tambahan. Namun, ujarnya, antusiasme pelaku usaha sudah cukup tinggi. Ia mengamati, lewat program Sustainable Finance Award 2016 yang digelar OJK, 67 institusi sudah ikut terlibat.

“Kita belum buat aturan tapi yang mendaftar banyak. Artinya sudah ada kemauan,” ujar Edi.

Selain itu, terdapat delapan bank yang menjadi pelopor pergerakan dengan inisiatif sendiri seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA. Menurut Edi, bank-bank tersebut melihat keuangan berkelanjutan sebagai sesuatu yang positif.

“Ini masalah bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat dan pelaku jasa keuangan agar menerima (keuangan berkelanjutan) dan tidak menjadi beban,” ujar Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement