REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membahas Kredit Usaha Rakyat yang diperuntukkan nelayan masih kecil dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (29/11). Susi mengatakan Menteri Keuangan sudah meminta para bank untuk bisa memberikan akses kemudahan bagi para nelayan mengajukan kredit. Hal ini ia nilai penting agar para nelayan memiliki kemampuan dan modal yang cukup untuk meningkatkan produksi.
"Penunjukan sudah dilakukan Bu Menkeu. Nah ini tinggal Pak Menko yang dorong dan push perbankan agar bisa lebih aksesibel lagi kepada nelayan," ujar Susi usai bertemu dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (29/11).
Susi mengatakan ke depan pihaknya bersama Luhut akan mengintegrasikan kebijakan agar tangkapan nelayan lebih besar lagi. Susi mengatakan beberapa kebijakan yang ia buat sudah dikomunikasikan kepada Luhut dan hal tersebut sudah selaras. "Ya saya kan lapor ke Pak Menko agar kebijakan semua terkordinir dan didukung oleh pak Menko," ujar Susi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya saat ini sedang mengidentifikasi mengapa Kredit Usaha Rakyat masih minim dimanfaatkan oleh para nelayan. Padahal menurutnya KUR ini bisa dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tambahan modal agar meningkatkan produksi tangkapan. "Kita cari alasan kenapa masih kecil apakah, prosesnya masih susah," ujar Luhut.
Luhut mengatakan sejauh ini koperasi nelayan sudah jalan secara baik. Hal tersebut bisa membantu para nelayan agar bisa menambah modal produksi. Namun jika memang hendak membesarkan nelayan maka perlu dukungan dari perbankan agar besaran nilai pinjaman bisa lebih besar dengan suku bunga yang rendah.
"Koperasi itu jalan, kita kapal kayak small medium enterprises, itu yang bangun ekonomi, nah sekarang kita cari tahu, apa yang salah, pemerintah kurang apa, koordinasi dengan Bu Susi sudah bagus," ujar Luhut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
