REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyampaikan plafon kredit usaha rakyat (KUR) perumahan akan ditingkatkan secara bertahap. Kenaikan tersebut dapat terealisasi apabila penyaluran KUR perumahan sebesar Rp130 triliun yang direncanakan mulai bergulir pada Oktober 2025 berjalan optimal.
“Kalau Rp130 triliun tahun ini terserap, insyaAllah akan kita tambah lagi tahun depan. Saya yakin bisa tambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun,” ujar Rosan usai menghadiri pertemuan dan simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa di Balai Sarbini, Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Selasa (16/9/2025) malam.
Rosan menegaskan, bank-bank Himbara akan menjadi motor utama penyaluran KUR perumahan ini. Ia menyebut, keterlibatan aktif perbankan BUMN sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 15 juta unit.
Ia juga mendorong pelaku usaha, mulai dari pengembang, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan, agar memanfaatkan peluang tersebut. “Dananya sudah ada, tolong dimanfaatkan. Jangan sampai bapak-ibu di sini kurang aktif mencari peluangnya,” ucap Rosan.
Menurut Rosan, sektor konstruksi dan perumahan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ia mencatat, pada 2024 investasi di sektor konstruksi, perumahan, dan perkantoran mencapai Rp 94,5 triliun serta menyerap sekitar 10 juta tenaga kerja.
“Sektor ini sangat penting, kontribusinya signifikan terhadap investasi nasional. Karena itu, KUR perumahan menjadi salah satu instrumen strategis untuk mempercepat pembangunan sekaligus membuka lapangan kerja,” kata Rosan.