Kamis 17 Nov 2016 14:33 WIB

Tiga Sektor Industri Ini akan Nikmati Penurunan Harga Gas

Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi
Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan tiga sektor industri yaitu petrokimia, pupuk dan baja akan mendapatkan penurunan harga gas di bawah enam dolar AS per MMBTU.

"Ini sedang difinalisasi. Tiga (sektor). Petrokimia, pupuk dan baja," kata Jonan seusai mengikuti rapat koordinasi membahas penurunan harga gas bagi industri di Jakarta, Kamis (17/11).

Jonan mengatakan peraturan menteri sedang disiapkan untuk mendukung penurunan harga gas untuk tiga sektor industri tersebut, dan berlaku sepenuhnya pada 1 Januari 2017. "Peraturannya minggu depan, berlaku per 1 Januari," ujarnya.

Jonan menambahkan belum ada pembahasan lebih lanjut untuk sektor industri lainnya, sehingga belum ada penurunan harga gas, selain tiga sektor yang telah disepakati. "Industri lainnya belum dibahas sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar belum mau mengungkapkan strategi penurunan harga gas di tiga sektor industri tersebut, karena saat ini sedang dikaji lebih lanjut dalam tim kecil. "Ini tetap sesuai arahan Presiden (dibawah) enam dolar, kita akan mencoba harga segitu. Strateginya nanti," katanya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan nantinya ada formula khusus untuk menentukan harga gas industri. Formula dengan koefisien ini sedang dirumuskan oleh tim kecil agar semua pihak tidak ada yang dirugikan dengan penyesuaian harga gas terbaru untuk sektor industri ini.

"Tadi ada mekanisme penghitungan harga gas, ada harga hulu, komponen efisiensi industri, jadi jangan sampai industri yang tidak efisien, klaim membutuhkan gas lebih banyak dan harga akhir produksi. Penyedia gas juga harus menikmati kalau produk industrinya tumbuh," kata Suryawirawan.

Ia memastikan meski harga gas untuk industri ini nantinya berfluktuasi dengan adanya formula baru, namun harganya tetap dibawah enam dolar AS per MMBTU.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement