REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelita Air memperbanyak layanan penerbangan pada tiga rute favorit menjelang masa liburan akhir tahun dan periode Nataru (Natal dan Tahun Baru) 22 Desember 2025–10 Januari 2026. Pj Corporate Secretary Pelita Air, Patria Rhamadonna, menyampaikan penambahan frekuensi dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan mobilitas menuju destinasi wisata utama.
Pelita Air memfokuskan penguatan layanan pada rute Jakarta–Denpasar, Jakarta–Lombok, dan Jakarta–Padang. Ketiga rute tersebut diproyeksikan mengalami pertumbuhan permintaan paling tinggi selama puncak pergerakan penumpang.
“Kami juga akan ada penambahan frekuensi di beberapa rute yang kami prediksikan akan mengalami lonjakan,” ujar Patria kepada awak media di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Maskapai mempelajari pola lonjakan penumpang dan menyiapkan tambahan kursi untuk memenuhi kebutuhan perjalanan. Kesiapan ini diperkuat dengan kedatangan satu pesawat Airbus A320 pada pekan lalu serta rencana mendatangkan satu unit lain sebelum akhir tahun. Kehadiran dua pesawat tersebut menopang peningkatan kapasitas kursi hingga 32,2 persen dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya.
Patria menegaskan layanan mereka diarahkan untuk memberi pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Koordinasi rutin dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap dilakukan untuk menjaga kelancaran operasi di seluruh bandara yang dilalui.
“Kami dari Pelita Air tentunya berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan tentunya tepat waktu,” tuturnya.
Maskapai juga menyiapkan dukungan operasional lain, termasuk layanan contact center 24 jam dan penambahan agen call center on duty selama Nataru. Saluran ini disediakan untuk memudahkan penumpang menyampaikan kebutuhan maupun kendala yang memerlukan tindak lanjut cepat.
Patria memastikan seluruh elemen layanan berada pada level kesiapan optimal. Pelita Air menargetkan perjalanan liburan akhir tahun berlangsung lebih lancar dengan tambahan frekuensi di tiga rute tujuan favorit tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika