Selasa 09 Jul 2024 17:41 WIB

Kebijakan Gas Murah Bakal Diperpanjang, Menteri ESDM Jelaskan Alasan Pemerintah

Terdapat tujuh sektor industri mendapat manfaat langsung dari kebijakan ini.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Foto: Dok.ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah baru saja memutuskan untuk melanjutkan kebijakan harga gas murah atau yang biasa disebut Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) selepas 2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menjelaskan alasannya.

Terdapat tujuh sektor industri mendapat manfaat langsung dari kebijakan ini. Itu termasuk unit bisnis turunan dari ketujuh sektor industri tersebut. Momentumnya dinilai tepat.

Baca Juga

"Cuma industrinya kan lagi tumbuh, tapi masuk dalam kelompok tujuh itu," kata Arifin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024) malam.

Menteri ESDM dan jajarannya menghadiri rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI. Agenda rapat tersebut tentang pembaruan kebijakan energi nasional. Itu dianggap harus segera diharmonisasikan demi pemenuhan sejumlah target terkait energi bersih dan sebagainya.

Arifin bertemu awak media setelah raker ini. Ia mendapat beberapa pertanyaan, termasuk HGBT ini. Tentunya, jelas dia, kebijakan demikian ditetapkan karena tujuh sektor industri itu bisa memberi nilai tambah untuk negara.

"Ya kita consider-lah (dipertimbangkan). Terutama yang bisa memanfaatkan bahan baku yang kita punya. Bisa kasih nilai tambah," ujar pejabat negara berusia 71 tahun ini.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan kabar ini setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo. Ada penetapan HGBT di bawah 6 dollar AS per MMBTU untuk tujuh sektor industri, antara lain pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.

Pemerintah juga akan memberikan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk membuat infrastruktur gas. Terutama untuk regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Kebijakan HGBT sebesar 6 dolar AS per MMBTU secara khusus diberlakukan pemerintah sejak 2020. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri, HGBT akan berakhir pada 31 Desember 2024. Kini resmi berlanjut setelah itu.

Menteri BUMN, Erick Thohir juga berbicara mengenai hal ini. Ia termasuk jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju yang mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Negara terkait penetapan HGBT ini pada Senin (8/7/2024).

"Dalam rapat tadi Bapak Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau gas murah. Kebijakan ini akan diperpanjang untuk tujuh sektor industri tertentu. BUMN melalui Pertamina ditugaskan Bapak Presiden untuk membentuk infrastruktur yang bisa melakukan regasifikasi LNG," tulis Erick di Instagram-nya, dikutip pada Selasa (9/7/2024).

Selain membahas mengenai harga gas murah, dalam rapat tersebut juga membahas mengenai tourism fund. Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ingin sektor pariwisata menjadi prioritas. Tourism fund sebagai skema pembiayaan, salah satu solusi konkret memacu pertumbuhan ekonomi lewat sektor pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement