Jumat 11 Nov 2016 16:21 WIB

Menko Darmin: Pembangunan Infrastruktur Jangan Maju Mundur

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengumpulkan berbagai kementerian dan lembaga terkait yang menjalankan pembangunan infrastruktur dan proyek strategis nasional. Darmin secara khusus mewanti-wanti seluruh kementerian dan lembaga yang memiliki proyek infrastruktur untuk menghindari keterlambatan pengerjaan proyek sehingga terkesan maju-mundur.

Pemerintah merinci, sejumlah proyek infrastruktur mendesak untuk dirampungkan termasuk pembangunan kilang Tuban di Jawa Timur, kilang minyak Bontang di Kalimantan Timur, jalan tol yang menghubungkan Serang dan Panimbang, dan jalan tol trans Sumatra. Proyek lainnya yang tak kalah mendesak untuk diselesaikan adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, SPAM Semarang Barat, Pelabuhan Patimban, LRT Sumatra Selatan dan Jabodetabek, dan LRT Jakpro.

"Ada proyek strategis yang sudah di-handle oleh menteri yang terkait tapi datanya belum rinci. Ada yang sudah di-endorse tapi surat menterinya belum masuk. Ada juga di kriteria kita, proyek strategis nasional paling lambat 2018. Itu diberi pengecualian atau kita drop?," ujar Darmin di kantornya, Jumat (11/11).

Ia mengambil contoh, sejumlah proyek yang dijalankan Pertamina di mana seharusnya bisa cepat rampung proses persiapannya. Namun, Darmin menilai ada pihak-pihak yang berbeda pandangan sehingga membuat proses pengerjaannya terlambat. "Ini yang perlu kita dorong agar tidak maju mundur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement