REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Wijaya Karya (WIKA) siap menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menggarap sebanyak 140 proyek infrastruktur yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita sangat butuh orang-orang lapangan, saya harap ada banyak dosen dari UGM yang mau terlibat," Director of Human Capital and Development WIKA, Ari Askhara dalam keterangan tertulis usai menerima kunjungan Tim Ahli UGM ke proyek "Mass Rapid Transit" (MRT) Jakarta, di Jakarta, Rabu (19/10).
Ia menjelaskan, kerja sama riset dengan UGM sangat diharapkan membantu dalam percepatan pengerjaan proyek MRT Jakarta. "Dari joint research ini nantinya bisa dilahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kampus ke proyek MRT," tuturnya.
Menurut Ari, tidak hanya proyek MRT Jakarta saja yang potensial dikerjasamakan dengan UGM, sebab sedikitnya WIKA memiliki 140 proyek infrastruktur di seluruh Indonesia. "Jadi, kami sangat memerlukan banyak tenaga ahli dan mahasiswa magang untuk pengerjaan proyek tersebut," ucapnya.
Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengatakan, kunjungan itu menjadi langkah awal UGM untuk mengirim tenaga ahli dalam mendukung pengerjaan pengeboran tunnel MRT hingga kajian mengenai mitigasi konstruksi terowongan. "Kita akan segera mengirim tenaga ahli di bidang sipil, geologi dan kajian manajemen risiko bencana sehingga nantinya ada sharing pengalaman dan teknologi," ungkap Rektor.