Jumat 14 Mar 2025 08:29 WIB

Tol Probowangi Rampung Tahun Ini, Wika Yakin Turunkan Biaya Logistik 20 Persen

Wika mengimplementasikan teknologi mutakhir.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara ruas Tol Probowangi Simpang Susun Kraksan di Kecamatan Kraksan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (9/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Foto udara ruas Tol Probowangi Simpang Susun Kraksan di Kecamatan Kraksan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (9/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika menargetkan pembangunan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Paket 3 rampung tahun ini. Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito menyampaikan progres tol Probowangi hingga Maret 2025 telah mencapai 74,9 persen.

"Wika terus mendukung pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas antarwilayah di Indonesia," ujar Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Baca Juga

Agung menyampaikan kehadiran tol Probowangi untuk menambah akses antara wilayah Probolinggo dan Banyuwangi yang selama ini hanya memiliki akses jalur arteri. Dengan dibangun infrastruktur jalan tol ini, Agung berharap akan mengurangi kepadatan di jalur arteri, menurunkan biaya logistik, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah Probolinggo, Banyuwangi dan sekitarnya.

"Melalui Tol Probowangi, waktu tempuh diperkirakan akan berkurang sekitar 30 persen-50 persen sehingga mengefisiensikan konsumsi bahan bakar. Secara keseluruhan, Tol Probowangi ini juga diproyeksikan mampu menurunkan biaya logistik sebesar 10 persen-20 persen," ucap Agung.

Dalam pembangunan proyek ini, lanjut Agung, Wika mengimplementasikan teknologi mutakhir, termasuk penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk efisiensi perencanaan dan desain. Perusahaan, lanjut Agung, juga melakukan penerapan teknologi geoteknik melalui pemanfaatan drone dan pemetaan 3D untuk survei tanah yang lebih akurat.

"Selain itu, perseroan juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal dan subkontraktor lokal," sambung Agung.

Sebagai bentuk penerapan ESG unggul, ucap Agung, perseroan turut memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dalam proses pembangunannya. Hal ini dilakukan melalui Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL), yang mana Wika terlibat dalam bantuan pembangunan fasilitas desa, penanaman pohon, serta pencegahan banjir untuk daerah sekitar proyek.

"Wika menegaskan komitmennya dalam menyediakan infrastruktur berkualitas untuk mendukung konektivitas antar wilayah dan pengurangan biaya logistik di Indonesia," ungkap Agung.

Sebagai perusahaan EPCC, Wika berkomitmen terus menghadirkan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berdampak sosial positif. Agung menyampaikan proyek Tol Probowangi merupakan salah satu komitmen Wika dalam mendukung Asta Cita pemerintah.

"Pembangunan infrastruktur ini mampu meningkatkan efisiensi logistik, memperkuat konektivitas antar wilayah, dan mendukung perekonomian nasional," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement