REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito mengungkapkan lima proyek terbesar yang diselesaikan oleh perseroan pada tahun 2024. Ia memerinci, pertama yaitu proyek Kantor dan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur senilai Rp 1,17 triliun, dan kedua yaitu Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Jatiluhur di Jawa Barat senilai Rp 1,05 triliun.
“SPAM Jatiluhur selesai Desember 2024, yang merupakan SPAM terbesar di Indonesia dengan kapasitas 4.700 liter per detik,” ujar Agung BW saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Ketiga, yaitu proyek Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan senilai Rp 676 miliar, keempat yaitu proyek Bendungan Cipanas di Jawa Barat senilai Rp 450 miliar, serta kelima proyek Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara senilai Rp 520 miliar.
Ia menjelaskan secara keseluruhan perseroan telah menyelesaikan sebanyak 35 proyek sepanjang tahun 2024, baik Proyek Strategis Nasional (PSN) ataupun non-PSN.
“Yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat,” ujar Agung BW.
Agung juga mengungkapkan lima kontrak proyek terbesar yang diperoleh perseroan pada tahun 2024, pertama yaitu proyek Coal Train Loading Station (CTLS) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Sumatera Selatan senilai Rp 1,79 triliun, dan kedua yaitu Jalan Kawasan Hankam IKN di Kalimantan Timur senilai Rp 946 miliar.
Kemudian, ketiga yaitu Instalasi Pengolahan Sampah RDF Plant Rorotan di DKI Jakarta senilai Rp 694 miliar, lalu keempat proyek Tol Sepinggan-Paket 1B di Kalimantan Timur senilai Rp 675 miliar, serta kelima yaitu Dermaga Gospier Surabaya di Jawa Timur senilai Rp 577 miliar.
Dengan demikian, ia mengungkapkan perseroan telah memperoleh kontrak senilai Rp 20,6 triliun pada tahun 2024, dengan portofolio kurang lebih dari APBN sekitar 35 persen, dan sisanya merupakan swasta dan BUMN.