Rabu 24 Aug 2016 13:42 WIB

Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Tahap Pertama Rp 5 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Bank Mandiri
Foto: Republika/Prayogi
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I dengan target indikatif Rp 5 triliun sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan perbaikan struktur pendanaan bank dalam jangka panjang. Rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I adalah sebesar Rp 14 triliun yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018 mendatang.

Perseroan telah menunjuk empat perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penerbitan obligasi ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional.

"Sebagai bank BUMN, Bank Mandiri memiliki komitmen kuat untuk membantu pemerintah membangun proyek-proyek infrastruktur strategis jangka panjang seperti yang telah digariskan dalam program Nawacita Kabinet Kerja. Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan mendukung Bank Mandiri untuk dapat memberikan pembiayaan jangka panjang 5 s.d 10 tahun sesuai dengan kebutuhan pembiayaan infrastuktur dan perumahan yang lebih panjang," tutur Kartika dalam paparan publik atas rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I tersebut di Jakarta, Rabu (28/8).

Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, sebagian dari hasil penerbitan obligasi tersebut juga akan digunakan untuk membiayai pembayaran obligasi subordinasi perseroan yang jatuh tempo tanggal 11 Desember 2016.

“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7,75 -8,25 persen, Seri B 7 tahun dengan kisaran kupon 8,15 - 8,65 persen dan seri C bertenor 10 tahun dengan kisaran kupon 8,40 -8,90 persen," kata Pahala.

Rencananya, penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I tahap I ini akan dimulai pada 24 Agustus hingga 7 September 2016, dengan  penawaran umum diperkirakan pada 23-27 September 2016 dan diperkirakan tanggal efektif pada 21 September 2016. Sedangkan penjatahan direncanakan pada 28 September 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement