REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan aksi buyback atau pembelian kembali saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyetujui membagikan dividen sebesar besarnya Rp 51,73 triliun atau meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada 2024 sebesar Rp 48,10 triliun
"BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp 3 triliun," ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi saat RUPST BRI di Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Hendy menyampaikan aksi buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST. Hendy menyebut langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.
Mengikuti langkah BRI, Bank Mandiri pun menyetujui rencana pembelian kembali saham senilai sebanyak-banyaknya Rp 1,17 triliun. Hal ini tertuang dalam persetujuan RUPST Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
"Langkah ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mengakselerasi keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang ditopang oleh fundamental yang solid dan kinerja yang terus tumbuh," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Darmawan mengatakan Bank Mandiri terus menunjukkan komitmen dan akselerasi kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Bank Mandiri, lanjut Darmawan, menetapkan 78 persen dari laba bersih konsolidasi 2024 atau senilai Rp 43,51 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
"Sementara itu, 22 persen sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendorong pengembangan usaha ke depan," kata Darmawan.
Aksi buyback BRI dan Mandiri pun diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan pemegang saham menyetujui persetujuan buyback saham rapat menyetujui pembelian kembali (buyback) saham Perseroan sebesar-besarnya Rp 1,5 triliun. Okki menjelaskan aksi buyback dilakukan untuk memberikan indikasi kepada investor bahwa perseroan memandang harga saham perseroan saat ini tidak mencerminkan fundamental perseroan.
RUPST menyetujui rencana pengalihan saham hasil buyback untuk pelaksanaan program kepemilikan saham pegawai dan/atau direksi dan dewan komisaris yang memenuhi syarat untuk memiliki saham perseroan dan/atau dalam rangka pengalihan lainnya sesuai persetujuan OJK. Okki berharap program ini dapat memperkuat engagement terhadap Perseroan sekaligus meningkatkan kinerja dan prinsip prudent-risk-taking dari manajemen dan pegawai.
"RUPST menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan 2024 sebesar Rp 21,46 triliun, yang mana 65 persen dari laba bersih tersebut senilai Rp 13,95 triliun atau Rp 374 per saham akan dibayarkan secara proporsional sebagai dividen tunai," ucap Okki.