REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan beasiswa kepada lima santri yatim piatu di Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Amran memberikan beasiswa dengan total Rp 100 juta yang bersumber dari gaji bulanan menteri.
“Lima orang aku kasih beasiswa, Rp 20 juta, total Rp 100 juta. Gaji menteri Rp 19 juta, jadi lima bulan gaji menteri sudah aku serahkan. Kenapa? Karena aku wakafkan diriku untuk Merah Putih tercinta,” kata Mentan Amran saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumbawa, NTB, Senin (21/4/2025).
Di hadapan ratusan santri, Amran mendorong generasi muda untuk menjadi pribadi yang tekun dan kerja keras. Sebab, masa depan Indonesia berada di tangan anak muda yang akan menjadi generasi emas Indonesia.
“Hari ini saya melihat cahaya muncul dari NTB, ada mutiara dari Sumbawa. Kalian adalah penerang obor Indonesia. Jangan sia-siakan umur yang dipinjamkan kepada Allah. Harus kerja keras, persisten, dan berani menghadapi tekanan,” katanya.
Amran menegaskan pentingnya membangun kepercayaan diri bagi anak-anak dari pelosok negeri. Ia juga menyoroti peran penting karakter dan tekanan dalam membentuk pribadi tangguh.
“Kalau mau jadi berlian, harus tahan tekanan. Berlian terbentuk di perut bumi dengan suhu dan tekanan ekstrem,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan beasiswa atas nama pribadi, Mentan Amran juga memberikan bantuan 10 ekor sapi untuk digemukkan di lahan seluas 12 hektare yang dimiliki oleh pesantren.
”Ini dari negara (Kementerian Pertanian), bukan saya. Nanti 10 ekor sapi digemukkan. Kalau ada kebun seperti jagung, itu nanti bisa minta bantuan dari pusat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Din Syamsuddin, pendiri Pesantren Dea Malela mengapresiasi kehadiran Mentan Amran Sulaiman. Menurutnya, Mentan Amran merupakan tokoh yang menjadi harapan Indonesia saat ini.
“Mentan Amran merupakan cendekiawan masih muda berasal dari Sulawesi, bagaikan sang surya yang terbit dari timur. Inilah harapan Indonesia karena beliau sangat memiliki integritas, kapasitas, dan langkah-langkahnya cerdas, lugas dalam menegakkan disiplin, peraturan ,dan mewujudkan swasembada pangan atas perintah Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata dia.