Senin 11 Apr 2016 19:02 WIB

Laba Bersih Bank Jatim Tumbuh 21,51 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Logo Bank Jatim (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Logo Bank Jatim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba bersih PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) pada kuartal pertama 2016 meningkat 21,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year).

Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su'udi mengatakan, dibandingkan tiga bulan di awal 2015, laba bersih Bank Jatim di kuartal pertama 2016 tumbuh 21,51 persen mencapai Rp 312,84 miliar. Total aset juga menjadi Rp 48,15 triliun, naik 7,29 persen year on year.

DPK pada kuartal satu 2016 ini juga tumbuh 9,3 persen menjadi Rp 41,51 triliun. DPK masih didominasi sumber dana murah yakni giro sebesar Rp 21,04 triliun yang meningkat 15 persen dan tabungan yang mencapai Rp 10,99 triliun meningkat Rp 19,78 persen. Deposito turum 9,77 persen menjadi Rp 9,48 triliun. Komposisi dana murah atau CASA 77,15 persen, di atas acuan sehat 65 persen.

''Deposito sengaja diturunkan karena nasabah tertentu meminta bunga istimewa. Karena itu komposisi dana murah naik agar laba naik dan kami bisa efisiensi biaya bunga,'' ungkap Su'udi dalam paparan kinerja kuartal pertama Bank Jatim, di Jakarta, Senin (11/4).

Saat ini modal Bank Jatim mencapai Rp 6 triliun. Jika dikurangi Rp 500 miliar untuk BUS, modal induk masih Rp 5,5 triliun dan tetap di BUKU III.

Penyaluran kredit Bank Jatim tumbuh 6,40 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp 28,27 triliun. Kredit terbesar dikonstribusikan dari kredit konsumer yang meningkat 7,99 persen mencapai Rp 18,43 triliun, disusul kredit komersial sebesar Rp 5,33 triliun atau tumbuh 5,54 persen, dan kredit UMKM yang tumbuh 1,29 persen menjadi Rp 4,51 triliun.

Pada 2016 ini, Bank Jatim menargetkan peningkatan aset 6,65 persen, DPK 9,32 persen, dan kredit 14,98 persen. Bank Jatim juga menarget pembukaan kantor cabang Bank Jatim kantor perwakilan dagang (KPD) Provinsi Jatim di Batam Provinsi Riau dan Kupang Provinsi NTT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement