Selasa 25 Jul 2023 18:02 WIB

Laba Bersih Turun 11,68 Persen, Ini Penjelasan Bank Jatim

Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 720 miliar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama direksi lainnya menggelar konferensi pers paparan kinerja, beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama direksi lainnya menggelar konferensi pers paparan kinerja, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim membukukan penurunan kinerja laba sepanjang semester I 2023. Hingga Juni 2023, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 720 miliar atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 815 miliar. 

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, penurunan laba bersih perseroan disebabkan oleh tren suku bunga tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. "Di sisi lain, struktur funding kami tidak ideal," kata Busrul saat konferensi pers, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Untuk itu, Busrul mengatakan, perseroan perlu merestrukturisasi kembali postur pendanaan. Ke depan, menurut Busrul, Bank Jatim akan berfokus meningkatkan Current Account Saving Account (CASA) dan mendorong efisiensi sehingga dapat menekan biaya bunga.

Hingga akhir tahun ini, perseroan ditargetkan dapat mencetak pertumbuhan laba bersih di kisaran 5 persen sampai 6 persen. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan mendorong peningkatan pendapatan bunga bersih. 

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan pendapatan dari sisi fee based income. "Kami melihat ada potensi peningkatan pendapatan selain bunga yaitu fee based income. Sampai akhir tahun, paling tidak ada penambahan fee based income 1,5 kali dari capaian saat ini," terang Busrul.

Pendapatan bunga perseroan sepanjang semester I 2023 tercatat tumbuh 2,82 persen menjadi Rp 3,44 triliun. Meski demikian, pendapatan bunga bersih perseroan per Juni 2023 mengalami penurunan sebesar 1,58 persen menjadi Rp 2,34 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,38 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement