Rabu 23 Mar 2016 08:58 WIB

Wapres akan Bahas Ekonomi Negara Berkembang di Boao Forum

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diagendakan menghadiri Boao Forum for Asia (BFA) di Hainan, Cina hingga Kamis (24/3) esok. Dalam acara ini, JK juga akan memberikan pidato sambutan pada sesi Opening Plenary Boao Forum for Asia 2016 bersama para pemimpin dunia lainnya.

Opening plenary BFA akan dibuka oleh Chairman BFA Yasuo Fukuda diikuti oleh keynote speech Perdana Menteri Republik Rakyat Cina Li Keqiang.

BFA merupakan forum yang berdiri sejak 2001 dan ditujukan bagi negara-negara Asia dan negara berkembang lainnya guna membahas berbagai masalah perekonomian di kawasan atas dasar prinsip pembangunan bersama yang saling menguntungkan.

BFA mempromosikan dan mempererat pertukaran ekonomi, koordinasi dan kerja sama antara negara-negara Asia dan dunia. Melalui jaringan politik, bisnis dan akademis, BFA diharapkan dapat menjadi forum kerja sama ekonomi yang terus berkembang bagi para anggotanya.

BFA diinisiasi oleh mantan Presiden Filipina, Fidel V. Ramos, mantan PM Australia Bob Hawke, dan mantan PM Jepang, Morihiro Hosokawa dan resmi diluncurkan oleh 28 negara di Kawasan Asia Pasifik pada Februari 2001 di Boao, Provinsi Hainan, RRC.

Dalam forum ini akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 peserta yang terdiri dari kepala negara/pemerintahan, CEO, ahli ekonomi, dan akademisi. Tahun ini, BFA diselenggarakan dengan membahas berbagai topik, seperti reformasi keuangan dan ekonomi, perdagangan dan investasi, industri yang terkait keamanan regional, serta isu sosial budaya.

Sementara isu-isu prioritas yang akan dibahas yakni G-20, AIIB, One Belt One Road Initiative, perubahan iklim, kewirausahaan, tata kelola finansial, dan perekonomian global.

Selama kunjungan di Negeri Tirai Bambu, Wapres juga akan diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri RRC, Wakil Perdana Menteri Rusia, Wakil Perdana Menteri Korea Selatan, serta pertemuan dengan sejumlah pengusaha Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement