Kamis 17 Dec 2015 07:43 WIB

Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok, Ini Penyebabnya

Red: Nur Aini
Harga minyak merosot (ilustrasi)
Foto: IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak di New York turun ke terendah baru multi-tahun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data AS menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak dan tingkat yang lebih tinggi pada produk-produk minyak penting.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 1,83 dolar AS menjadi 35,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan terendah sejak Februari 2009. Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 1,26 dolar AS menjadi 37,19 dolar AS per barel.

Sebuah laporan mingguan persediaan minyak dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah naik 4,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Desember menjadi 490,7 juta barel, 110,7 juta barel lebih tinggi dari satu tahun lalu. Laporan ini juga menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dalam persediaan bensin dan bahan bakar distilasi, serta kenaikan di tempat penyimpanan minyak di Cushing, Oklahoma, pusat perdagangan yang dipantau secara luas.

Persediaan di Cushing, Oklahoma, pengiriman untuk kontrak AS bertambah 0,6 juta barel menjadi 60,06 juta barel. Sementara produksi minyak mentah AS meningkat 12 ribu barel menjadi 9,176 juta barel per hari pekan lalu. "Dalam hal pergerakan minyak mentah hari ini, benar-benar (karena) laporan yang sangat bearish. Tidak ada yang memberikan (dorongan) apapun untuk minat membeli," Matt Smith, analis di ClipperData.

Harga minyak telah jatuh lebih dari 100 dolar AS per barel pada Juli 2014, karena produksi tinggi dari AS dan produsen minyak utama Timur Tengah. Harga minyak juga di bawah tekanan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menolak melakukan penurunan produksi.

Seperti yang diperkirakan, Federal Reserve AS pada Rabu mengumumkan kenaikan suku bunga pertamanya sejak 2006, meningkatkan suku bunga acuan federal funds mendekati nol menjadi  0,25-0,50 persen.

Langkah The Fed akan membuat minyak dalam denominasi dolar  AS lebih mahal di pasar internasional. Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan ia terkejut dengan gerakan turun lebih lanjut dalam harga minyak. Namun, ia memproyeksikan harga minyak akan stabil.

"Ekspektasi pasar adalah untuk stabilisasi, dan kemudian beberapa bertahap bergerak naik," katanya. (Baca juga: Gubernur The Fed Yellen Klaim Dampak Positif Kenaikan Suku Bunga)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement