REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapal yang mengangkut beras impor dari Vietnam dan telah tiba di pelabuhan Belawan dibongkar hari ini, Jumat (13/11). Usai dibongkar, beras impor tersebut akan dibawa menggunakan truk menuju gudang-gudang Bulog.
"Total yang masuk 21.600 ton. Ini kebijakan pemerintah karena terjadi el nino di berbagai daerah. Makanya beras ini sebagai cadangan nasional, untuk antisipasi," kata Humas Perum Bulog Divre I Sumatera Utara Rudi Adlyn saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/11).
Rudi mengatakan, kapal yang mengangkut beras impor tersebut telah masuk ke pelabuhan Belawan sejak Selasa (10/11). Sedangkan, bongkar muatan dimulai Kamis (12/11) kemarin. Beras impor pun dikirim dengan bentuk yang sudah dikemas dalam karung berukuran 30 kg berlabel Bulog.
Rudi menjelaskan, biasanya, beras yang masuk ke Sumut berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Ia pun mengklaim, Bulog Sumut tetap mengupayakan penyerapan beras dari petani lokal.
Serapan beras lokal hingga Oktober 2015 mencapai 5.000 ton. Angka ini disebut meningkat dibanding 2014 yang hanya 300 ton. Oleh karena itu, Rudi mengatakan, kebijakan pemerintah mengimpor beras tidak akan mengganggu serapan dari petani lokal.
"Memang bulan ini belum ada. Tapi Bulog tetap berusaha beli dari petani lokal," ujarnya.
Rudi mengklaim stok beras yang ada di gudang Bulog Sumut masih cukup hingga akhir tahun ini. Bahkan, stok yang ada di gudang Bulog Sumut disebut masih bisa memenuhi kebutuhan hingga awal tahun depan.
"Kalau stok Bulog Sumut saat ini ada sekitar 30 ribu ton. Itu cukup untuk lebih kurang dua bulan. Ditambah beras impor jadi 51.600 ton. Itu cukup hingga April tahun depan," kata Rudi.