REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menilai gejolak ekonomi bisa dihadapi dengan baik oleh Indonesia. Alasannya, negara ini memiliki fundamental yang kuat untuk bisa melewati masa-masa sulit ini.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Bank Indonesia (BI) akan tetap di pasar. ''Dan pemerintah bersama BI tetap menjaga surat berharga negara (SBN),'' kata dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/8).
Bambang menerangkan, hal itu bertujuan agar SBN stabil dan memperkuat kurs rupiah.
Dia menuturkan, pembelian kembali (buyback) dilakukan di pasar SBN. Namun, hal tersebut dilakukan setiap saat atau ketika diperlukan saja.
Bambang menjelaskan, masalah utama bukan melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Akan tetapi, investasi dari luar negeri tetap masuk ke Indonesia.
Dia menuturkan, pelemahan mata uang hampir terjadi di seluruh mata uang terhadap dolar AS.