REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah mempersiapkan skenario terburuk mengantisipasi dampak kekeringan 2015. Dampak El Nino teratasi bahkan kementerian optimistis produksi pangan aman hingga Desember 2015.
"Kalau El Nino kuat seperti sekarang ini, kita biasanya kena puso hingga 100 ribu hektare," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin (3/8). Meski begitu, dalam periode Oktober-Maret telah dilakukan tambah tanam hingga 400 ribu hektare.
Sementara, total lahan tanam padi se-Indonesia seluas 14 juta hektare di mana hingga Agustus, terjadi panen padi seluas 12,5 juta hektare. Jadi, lanjut Mentan, bersisa 1,5 juta hektare yang belum panen. "Inilah yang akan diupayakan selamat, masih aman," tuturnya.
Mengantisipasi kekeringan, Kementan telah melakukan pembagian pompa air sebanyak 21 ribu unit hingga hari ini. Di samping itu, diprogramkan pula pembangunan seribu embung dan membangun irigasi tersier seluas 1,3 juta hektare.
Hasilnya, dampak lahan kekeringan dan puso berkurang dibandingkan tahun lalu. Saat ini lahan puso 17 ribu hektare sedangkan tahun lalu 35 ribu hektare. Lahan puso tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan lampung. Begitu pun lahan kering tahun ini terdata 111 ribu hektare, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 250 ribu hektare.