Senin 01 Jun 2015 13:01 WIB

Garuda Terbitkan Un-Rated Global Sukuk Pertama di Asia Pasifik

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Pesawat Garuda Indonesia.
Foto: Antara
Pesawat Garuda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan Global Sukuk senilai 500 juta dolar AS oleh Garuda Indonesia merupakan Global Sukuk berdenominasi dolar AS pertama yang dikeluarkan oleh satu korporasi di Asia Pasifik, dengan jumlah pemesanan 4 kali lipat dari jumlah yang ditargetkan.

 

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (IDX: GIAA / “Garuda”) pada hari Rabu, 27 Mei 2015, malam waktu London, Inggris, mengumumkan penetapan kupon Sukuk Global senilai 500 juta dolar AS dengan jangka waktu 5 tahun sebesar 5,95 persen. Penawaran kupon tersebut diumumkan pada akhir rangkaian roadshow global penerbitan Sukuk Global di Abu Dhabi, Dubai (Uni Emirat Arab), Hong Kong, Singapore, Zurich (Swiss), dan London (Inggris).

 

Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengungkapkan, seiring dengan respon positif yang diberikan dari para investor selama penyelenggaraan roadshow, Garuda membuka transaksi dengan menawarkan kupon Sukuk Global sebesar 6,25 persen. Namun, lanjut Arif, mengingat tingkat permintaan surat utang tersebut meningkat pesat mendekati 2 miliar dolar AS, maka kupon Sukuk Global tersebut ditetapkan pada angka 5,95 persen.

 

Secara geografis, investor penyerap Sukuk Global Garuda di antaranya berasal dari Timur Tengah sebanyak 56 persen, Asia sebesar 32 persen, dan Eropa sebesar 12 persen. Sementara berdasarkan tipe investor, penyerap Sukuk Global tersebut adalah 52 persen banks/agencies, 29 persen private banks/corporates, dan 19 persen fund managers.

 

Penerbitan Sukuk Global senilai 500 juta dolar AS oleh Garuda Indonesia ini merupakan Sukuk Global berdenominasi dolar AS pertama yang dikeluarkan oleh BUMN dan korporasi nasional di luar Indonesia, dan diharapkan akan membuka jalan bagi BUMN dan korporasi lain di Indonesia untuk memasuki pasar tersebut.

 

Aksi korporasi yang dilaksanakan tanpa adanya jaminan dari pemerintah maupun institusi keuangan tersebut juga menjadikan Garuda sebagai national flag carrier pertama di kawasan Asia Pasifik yang berhasil melaksanakan penerbitan Sukuk Global berdenominasi dolar AS. Dengan menggunakan struktur wakala yang berbasis Shariah, penerbitan Sukuk Global ini cukup fenomenal dan akan menjadi benchmark bagi penerbitan Un-Rated Global Sukuk berikutnya.

 

Terlepas dari kinerja keuangan Perusahaan di tahun 2014 yang cukup berat, dan kondisi industri penerbangan yang masih sulit, tim Garuda yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama, selama roadshow di 5 negara, berhasil meyakinkan serta menarik investor global untuk berinvestasi, dengan keyakinan bahwa Garuda Indonesia akan mampu melakukan turn-around dan meningkatkan kinerja selama lima tahun ke depan.

 

“Keberhasilan yang dicapai Garuda dalam pelaksanaan penerbitan Global Sukuk ini merupakan bentuk kepercayaan yang sangat kuat dari para investor terhadap Garuda Indonesia sebagai maskapai flag carrier Indonesia. Aksi korporasi ini juga merupakan salah satu milestone penting dalam pengembangan Islamic capital market di Indonesia," jelas Arif, Senin (1/2).

 

Senada, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Ari Askhara menambahkan bahwa penawaran obligasi  Global Sukuk ini memberikan ruang bagi Garuda untuk mendapatkan sumber pendanaan baru dengan cost financing yang lebih kompetitif. Melalui penerbitan Global Sukuk ini, lanjut Ari, Garuda telah berhasil melaksanakan reprofiling hutang perusahaan.

"Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan yang kuat dari pemegang saham, kepercayaan kepada Dewan Komisaris dan Dewan direksi,  pengelolaan manajemen risiko dan penerapan disiplin cost efficiency yang tinggi, serta potensi pasar domestik yang besar. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan yang tinggi kepada Pemerintah Indonesia saat ini," kata Ari.

 

Lebih lanjut, keberhasilan Garuda dalam penerbitan Global Sukuk tersebut merupakan buah dari keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan program “rebound” di tengah-tengah iklim industri yang menantang sekaligus bentuk kepercayaan yang sangat besar dari pasar internasional terhadap Garuda.

 

Penerbitan Sukuk Global sebesar 500 juta dolar AS tersebut sesuai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 15 Mei 2015 lalu, dan ditujukan untuk reprofiling utang jangka pendek yang jatuh tempo di tahun 2015 dan 2016 menjadi lebih panjang yakni 5 tahun. Perseroan menunjuk beberapa institusi keuangan uang juga merupakan relationship Banks, untuk bertindak sebagai Joint Lead Managers, antara lain Dubai Islamic Bank, ANZ, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank, dan lainnya, dalam pelaksanaan aksi korporasi tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement