REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2015 melmabatn dimana hanya 4,71 persen yang lebih rendah pada periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 5,14 persen (konstan 2010) atau 5,21 persen (konstan 2000).
Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono Mari Elka Pangestu mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia tidak diprediksi sebelumnya. Ia mengatakan, hal ini juga akibat adanya penurunan ekonomi yang dialami hampir seluruh negara-negara lain.
"Tidak diprediksi sebelumnya bahwa pertumbuhan akan lebih rendah, secara eksternal dunia juga semuanya turun dan pembahasan di IMF dan Bank Dunia beberapa waktu lalu semuanya membahas bagaimana dunia termasuk China slowdown daripada sebelumnya," ujarnya usai seminar publik CSIS Auditorium, Pakarti Centre Building, Jalan Tanah Abang 3 No. 23-27, Jakarta Pusat, Kamis (7/5).
Perempuan yang juga Ekonom dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) ini menyarankan pemerintah untuk fokus ke dalam negeri guna mendorong pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya. Mari juga meminta pemerintah untuk terus mendorong ekspor meski pada kenyataanya permintaan di luar saat ini sedang lesu.