REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan asal Jepang IHI Corporation mengembangkan proyek gasifikasi batu bara di area pabrik Pupuk Kujang, Jawa Barat. Proyek bernama Tigar Prototype Plant Project ini menjadi proyek percontohan untuk mengkonversikan batu bara berkalori rendah menjadi gas sebagai bahan baku pembuatan pupuk.
Deputi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Perekonomian Monty Girianna mengatakan proyek gasifikasi batu bara ini merupakan kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang.
"Kita punya baru bara melimpah tapi selama ini tidak dimanfaatkan. Dan Jepang punya teknologi untuk mengkonversikan batu bara tersebut menjadi gas untuk keperluan industri pupuk," kata Monti seusai menghadiri peluncuran proyek gasifikasi batu bara di komplek industri Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (26/2).
Monty mengatakan proyek ini baru bersifat riset. Uji coba gasifikasi batu bara ini akan dilakukan selama dua tahun. Kalau hasilnya memang menjanjikan, produk hasil gasifikasi tersebut bara akan dijual ke pasaran.
"Kemungkinan setelah 2017 baru bisa dikomersialkan. Kita lihat apakah nanti kualtiasnya baik dan juga apakah harganya memang bisa lebih murah ketimbang gas murni," ujarnya.
Manajer IHI untuk perwakilan Jakarta Iwan Setiawan menjelaskan dalam tahap percobaan selama dua tahun ini, IHI Corporation akan mengolah 50 ton batu bara kalori rendah setiap harinya. Dari 50 ton batu bara tersebut, direncanakan mampu memproduksi sebanyak 1.800 mmbtu gas sintetis. "Karena masih percobaan, gas hasil olahan nanti akan dibuang," kata Iwan.