REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Emirates Airline akan berhenti terbang di atas wilayah Irak dan memilih untuk menggunakan rute alternatif. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi ancaman militan di wilayah tersebut.
"Kami terus memantau situasi bersama dengan badan-badan internasional, dan tidak akan pernah membahayakan keselamatan pelanggan kami dan kru," kata Emirates dilansir BBC.
Presiden Emirates Airline Sir Tim Clark mengatakan kepada The Times, peristiwa MH17 telah mengubah segalanya.
“Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari bencana Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh saat berada di atas Ukraina, Kamis (17/7) lalu,” ujarnya. Ia mengaku merasa tidak nyaman dengan pertempuran di Irak yang semakin meningkat.
Sir Tim memperkirakan industri penerbangan akan mulai melihat bagaimana bahayanya terbang di atas zona konflik.