REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Petani pangan dinilai belum punya nilai tawar yang kuat. Perlu ada lembaga khusus agar soal harga tak selalu jadi masalah. Sayangnya selama ini pengelolaan koperasi itu masih salah kelola.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian Suswono pada pekan lalu saat melihat urgensi keberadaan lembaga sejenis Koperasi Unit Desa (KUD). Namun Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai koperasi perlu memiliki kontrak yang kuat.
"Koperasi cocok. Sayangnya selama ini salah kelola. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) itu embrio koperasi," kata Suswono.
Sistem koperasi dipandang ideal untuk memenuhi kebutuhan petani dan penjual. Salah satu koperasi yang masih bertahan adalah koperasi untuk budidaya kedelai. Namun koperasi kedelai kerap dirundung sejumlah keluhan lantaran tingginya impor kedelai.