Kamis 10 Jul 2025 09:42 WIB

Titiek Soeharto: Kalau Mentan Kerja Sendiri, Swasembada Bakal Tertunda

Mentan diberi tugas mewujudkan swasembada berbagai komoditas pangan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Mentan Andi Amran Sulaiman, dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menanam benih jagung di Grobogan, Jateng, Rabu (9/7/2025).
Foto: Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Mentan Andi Amran Sulaiman, dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menanam benih jagung di Grobogan, Jateng, Rabu (9/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif sinergis yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Pada Rabu (9/7/2025), berlangsung kegiatan penanaman jagung serentak di lahan perhutanan sosial di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kegiatan penanaman ini, dilakukan di lahan perhutanan sosial Polres Grobogan seluas total 207 hektare. Varietas jagung yang ditanam adalah NK Perkasa, Pioner 27 Gajah, dan Bisi 2, dengan potensi hasil panen rata-rata mencapai 9,7 ton per hektare.

Baca Juga

Siti Hediati memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajarannya. Ia melihat kepolisian berinisiatif membuka lahan dan memproduksi jagung, tanpa mengganggu anggaran dari Kementan. Ia menegaskan, upaya swasembada tidak bisa hanya dibebankan kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman semata.

"Kalau Pak Mentan kerja sendiri, swasembadanya akan tertunda-tunda. Tapi dengan adanya inisiatif dari Kapolri dan kerja keras seluruh jajaran kepolisian, saya yakin swasembada bisa lebih cepat terwujud," kata sosok yang dikenal dengan nama Titiek Soeharto itu, dikutip Kamis (10/7/2025).

Ia berharap langkah Kepolisian bisa menjadi inspirasi bagi mitra lainnya. Itu termasuk TNI AU dan TNI AL, memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar kesatrian, bandara, atau pelabuhan untuk tanaman produktif.

"Seluruh masyarakat Indonesia bisa ikut membantu agar kita tidak lagi tergantung pada impor pangan. Indonesia dikaruniai tanah yang subur, dan itu harus kita manfaatkan,” ujar Titiek.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kepolisian berupaya terlibat pada setiap tahapan mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga jaminan penyerapan hasil panen.

"Selain itu Polri memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh pertanian lapangan berupa 500 alat penguji kesuburan tanah serta kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemintil jagung 100 unit alat penguji kadar air dan 93 unit alat pengering," tutur Listyo Sigit.

Mentan Amran menegaskan jagung merupakan komoditas strategis nasional yang tidak hanya penting sebagai pangan, pakan, dan energi. Jagung juga menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani. Ia melihat produktivitas komoditas ini terus menunjukkan tren positif secara nasional.

Pada 2024, luas panen jagung nasional mencapai 2.548.654 hektare dengan produksi sebesar 15.138.912 ton jagung pipilan kering. Provinsi Jawa Tengah berkontribusi sebesar 2,43 juta ton. Kabupaten Grobogan salah satu sentra utamanya.

"Bapak Presiden menyampaikan bahwa kita harus mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Amran.

Dikutip dari keterangan resmi, di tahun 2025 Kementan fokus pada program peningkatan produksi seperti cetak sawah, optimalisasi lahan, pompanisasi, peningkatan potensi tanam bersama Kementerian PU, dan pengembangan padi gogo. Delapan kunci utama juga telah ditetapkan, mulai dari penyediaan irigasi, benih, pupuk, program tumpangsisip, hingga pengawalan oleh TNI dan POLRI.

"Hasilnya, produksi jagung nasional periode Januari–Juli 2025 menunjukkan peningkatan signifikan yakni 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2024," kata Amran.

Mentan diberi tugas mewujudkan swasembada berbagai komoditas pangan. Berkali-kali Presiden Prabowo Subianto menegaskan hal itu. Presiden menyebut kedaulatan suatu negara terlihat dari bagaimana memberi makan rakyatnya dengan aman.

Terutama di tengah situasi global yang tak menentu ini. Kemandirian pangan menjadi keniscayaan, agar tidak bergantung pada negara lain. Indonesia bahkan mulai mengirimkan beras bantuan ke negara lain.

Itu karena stok di gudang Bulog terus meningkat. Setelah beras, Amran kini berupaya meningkatkan produktivitas jagung, serta gula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement