Ahad 07 Dec 2025 15:21 WIB

Prabowo: Utang KUR Petani Aceh yang Terdampak Bencana Dihapuskan

Penghapusan utang KUR dilakukan karena bencana bersifat force majeur.

Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) berbincang dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kanan), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (kedua kanan), Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah (ketiga kiri), dan Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry (ketiga kanan) saat meninjau lokasi Jembatan Pantai Dona yang putus akibat banjir bandang di Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). Kunjungan Presiden tersebut untuk memantau kondisi pengungsi, memastikan distribusi bantuan tersalurkan dengan baik, serta memantau infrastruktur yang rusak akibat banji dan tang longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) berbincang dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kanan), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (kedua kanan), Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah (ketiga kiri), dan Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry (ketiga kanan) saat meninjau lokasi Jembatan Pantai Dona yang putus akibat banjir bandang di Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). Kunjungan Presiden tersebut untuk memantau kondisi pengungsi, memastikan distribusi bantuan tersalurkan dengan baik, serta memantau infrastruktur yang rusak akibat banji dan tang longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah akan menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani Aceh yang terdampak bencana banjir dan longsor.

"Kemudian utang-utang KUR, karena ini keadaan alam, ya kita akan hapus," kata Prabowo memberikan keterangan pers disela-sela meninjau jembatan bailey Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh, Ahad (7/12/2025).

Baca Juga

Prabowo menyebut penghapusan utang KUR dilakukan karena bencana ini merupakan keadaan alam yang bersifat terpaksa atau force majeur. Sehingga petani tidak perlu khawatir terkait kemampuan mengembalikan pinjaman.

"Jadi petani tidak usah khawatir tidak bisa kembalikan utang, karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa, force majeur," ucap Presiden.

Prabowo menjelaskan bahwa seluruh upaya percepatan pemulihan di lokasi bencana banjir dan longsor terus dilakukan, termasuk perbaikan jembatan yang ditargetkan dapat kembali dibuka dalam satu hingga dua minggu.

Presiden juga menerima laporan mengenai sejumlah bendungan yang mengalami kerusakan serta sawah-sawah warga yang terdampak.

Kepala Negara menegaskan Pemerintah berkomitmen untuk merehabilitasi lahan pertanian tersebut dan memastikan pasokan pangan tetap terjaga dengan mengirim suplai dari wilayah lain selama produksi lokal belum pulih.

"Petani-petani tidak usah khawatir kalau sawahnya rusak, mereka kita akan bantu memperbaiki, itu prioritas kami, juga, sementara belum sepenuhnya (produksi), pangan akan kita kirim dari tempat lain, cadangan masih cukup banyak," kata Presiden Prabowo.

Dalam rangkaian kunjungannya meninjau lokasi terdampak banjir di Provinsi Aceh, Kepala Negara meninjau pembangunan jembatan bailey Teupin Mane sebagai ruas vital yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dan Takengon di Aceh Tengah.

Dengan bentang 30 meter, jembatan sementara tersebut menjadi urat nadi penting untuk memulihkan kembali akses darat yang terputus akibat banjir besar dan derasnya arus sungai. Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo langsung meninjau titik konstruksi yang berada tepat di tepi aliran sungai.

Presiden menyaksikan dari dekat operasi alat berat, mulai dari ekskavator hingga loader yang bekerja tanpa henti memperkuat pondasi dan timbunan batu gajah sebagai oprit jembatan.

"Ini kita lihat salah satu jembatan bailey yang dikerjakan. Mereka kerja terus, diharapkan satu minggu sudah bisa buka dan dari sini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi yang menuju Bener Meriah dan Takengon," kata Presiden.

Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memastikan akses logistik dan pergerakan masyarakat segera pulih.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement