REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mendapatkan predikat Guiders atau pengarah di antara negara-negara berkembang atau emerging market oleh kantor berita keuangan dunia Financial Times.
Agus dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang mampu mengarahkan pelaku pasar. Kepala Rogge Global Markets Michael Ganske mengatakan Agus dipuji karena memperkenalkan kebijakan yang ramah terhadap pasar.
Agus juga dipuji karena telah mengeluarkan kebijakan yang lebih dulu dari negara-negara berkembang lainnya. Ia mengeluarkan kebijakan likuiditas ketat di semester II tahun lalu melalui kenaikan suku bunga untuk mengantisipasi implementasi tapering off yang diumumkan Desember 2013.
Langkahnya yang secara agresif menaikkan suku bunga itu sebenarnya mendapat kritikan karena dapat memperlambat laju ekonomi. Tetapi, keputusan itu berhasil menjaga kestabilan pasar keuangan dalam negeri.
"Dia (Agus Marto) terpilih sejak Guiders emerging market sentral bank tahun ini," kata Michael Ganske seperti yang dikutip dari Financial Times.
Proses penjurian dilakukan melalui penilaian terhadap faktor fundamental ekonomi negara tersebut, dan kredibilitas kebijakan untuk mengatasi persoalan dari fundamental ekonomi tersebut. Hasil penilaian akan memasukan kandidat dalam tiga kelompok yakni Guiders, The Reactors (kebijakan reaktif), dan Mavericks (tidak jelas arah kebijakan).
The Financial Times juga menempatkan Gubernur Bank Sentral India Ranghuram Rajan, dan Gubernur Bank Sentral Brasil Alexandre Tombini sebagai Guiders. Sementara gubernur bank sentral yang mendapat predikat Reactors antara lain Gubernur Bank Sentral Turki Erdem Basci dan Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan Gill Marcus.
Adapun predikat Mavericks disematkan pada Gubernur Bank Sentral Argentina Juan Carlos Fabrega, Gubernur Bank Sentral Hungaria Gyorgy Matolcsy, dan Gubernur Bank Sentral Russia Elvira Nabiullina.