REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta jajaran pemerintah menjalankan paket kebijakan stabilisasi perekonomian. Ia juga meminta agar dunia usaha ikut serta di dalamnya.
“Saya minta ada desk yang bekerja 24 jam untuk memastikan bahwa semua kebijakan bisa dijalankan. Saya juga ingin interaksi antara dunia usaha dan pemerintah dijalankan. Jangan lupa para gubernur juga tolong diberitahu, dilibatkan, dengan demikian semua bekerja sama,” papar Presidene saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas finalisasi paket kebijakan, Jumat (23/8).
Ia menekankan kepada para menteri agar kebijakan yang akan diambil tidak boleh terhambat. Karena itu, ia meminta agar jajarannya memberikan penjelasan kepada dirjen dan sekjen serta birokrasi di kementerian/lembaganya masing-masing. Dengan begitu diharapkan ada pemahaman terhadap kondisi ekonomi di tanah air sehingga langkah dan tindakan yang diambil benar-benar tepat dan cepat.
Tak hanya di internal pemerintahan, Presiden SBY pun meminta agar ada penjelasan rinci kepada publik bahwa pemerintah memiliki aksi dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Presiden menyakini jika paket kebijakan dilakukan dengan baik, gejolak ekonomi yang melanda saat ini bisa teratasi.
Dijelaskan SBY secara singkat, kebijakan dan langkah yan gdiambil harus bisa mengatasi defisit neraca berjalan dan stabilisasi nilai tukar rupiah serta IHSG. Selain itu juga menjaga petumbuhan ekonomi utamanya melalui percepatan dan realisasi di investasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Terakhir, pemerintah menginginkan agar sektor riil terjaga dan bisa mencegah gelombang PHK. “Tentu masih ada lagi langkah-langkah yang intinya jangka dekat dan jangka menengah harus bisa kita rasakan,” katanya.