Senin 13 May 2013 14:07 WIB

Indofarma Siapkan Investasi Rp 263 Miliar untuk Sambut BPJS

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Produksi Obat Indofarma
Foto: Antara
Produksi Obat Indofarma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelaksanaan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS), PT Indofarma Tbk melakukan investasi untuk pengembangan kapasitas pabrik obat dan regulasi. Dua tahun ke depan perseroan menginvestasikan dana senilai Rp 263 miliar.

Direktur Produksi Indofarma Kosasih mengatakan investasi dilakukan untuk menambah kapasitas pabrik obat generik dari saat ini sebesar tiga miliar tablet dan kapsul menjadi enam miliar tablet dan kapsul. "Untuk itu investasi bangunan memerlukan dana Rp 145 miliar sampai 2014," ujar Kosasih di Jakarta, Senin (13/5). Untuk 2013 investasi pabrik dikeluarkan senilai Rp 60 miliar.

Perseroan juga melakukan pengadaan mesin baru. Tahun ini dana yang dianggarkan untuk mesin adalah senilai Rp 33 miliar dan sisanya di 2014 senilai Rp 35 miliar. Bulan ini perseroan akan menerima empat unit mesin cetak tablet dan satu mesin penyalut. Mesin-mesin yang didatangkan juga untuk memperbaharui mesin-mesin lama yang sudah berusia tua.

Investasi terakhir yang dilakukan perseroan adalah investasi regulasi untuk memenuhi current good manufacturing practices (CGMP), cara pembuatan obat yang baik (CPOB), dan pra kualifikasi WHO. "Untuk investasi regulasi kami siapkan dana Rp 50 miliar sampai 2014," kata Kosasih.

Terbitkan obligasi

Sumber pendanaan untuk investasi berasal dari kas internal, kredit perbankan, dan penerbitan medium term notes (MTN). Direktur Utama Indofarma Elfiano Rizaldi mengatakan perseroan juga mempertimbangkan penerbitan obligasi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberi peringkat A minus untuk obligasi Indofarma. Perseroan berkesempatan menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar.

Namun demikian penerbitan obligasi tersebut harus dilakukan dengan kajian dan evaluasi yang mendalam. "Kami harus melihat terlebih dahulu kebutuhan dana apakah sudah cukup dipenuhi dari tiga jenis pendanaan tadi atau tidak," kata Elfiano.

Hingga Maret 2013 perseroan telah merealisasikan investasi sebesar Rp 13 miliar. Sebanyak Rp 11 miliar dikucurkan untuk pengadaan mesin, Rp 1 miliar dikeluarkan untuk investasi regulasi. Sedangkan sisanya untuk alat kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement