Selasa 11 Mar 2025 17:26 WIB

VinFast Ungkap Keinginan Ingin Investasi Bangun PLTS dan PLTB

VinFast juga akan membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat.

Mobil listrik Vinfast dipajang di showroom di Hanoi, Vietnam pada 10 Juni 2024. VinFast menyebut akan berinvestasi di Indonesia.
Foto: AP Photo/Hau Dinh
Mobil listrik Vinfast dipajang di showroom di Hanoi, Vietnam pada 10 Juni 2024. VinFast menyebut akan berinvestasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal Vietnam VinFast menyampaikan keinginannya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk berinvestasi membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan VinFast berminat membangun PLTB di Sulawesi, sementara PLTS di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Mereka juga akan berinvestasi, rencana di EBT, di solar (tenaga surya) dan juga tenaga angin. Itu mereka sampaikan juga. Untuk angin itu di Sulawesi, mereka tertarik Sulawesi, tetapi mereka lihat juga di NTB (untuk) solar ya itu. Masih penjajakan lah,” kata Rosan menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Baca Juga

Di Istana pada hari ini, Rosan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan CEO VinFast Pham Nhat Vuong.

Dalam pertemuan itu, VinFast menyampaikan beberapa rencana investasinya di Indonesia, di antaranya membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, kemudian membangun SPKLU hingga 100.000 titik di berbagai daerah Indonesia khususnya Pulau Jawa, dan investasi untuk pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

"Intinya hari ini, fokus mengenai otomotif, untuk EV car (mobil listrik, red.). Itu pembicaraannya bersama Bapak Presiden dan kami," kata Rosan.

Terkait rencana bangun pabrik mobil, Rosan menyebut VinFast telah membeli tanah seluas 120 hektare di Subang, Jawa Barat. Pabrik mobil itu rencananya dibangun selepas puasa, sementara untuk produksinya diperkirakan mulai pada 2026.

Pabrik VinFast di Subang itu, Rosan melanjutkan, diproyeksikan untuk memproduksi berbagai jenis mobil VinFast, yang harga jualnya berkisar Rp 200 juta sampai dengan Rp 600 juta. Mobil-mobil itu tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga untuk diekspor ke luar negeri.

“Rencananya mereka ingin memproduksi 50.000 kendaraan per tahun, dengan investasi itu mencapai Rp 4 triliun,” kata Rosan.

Rosan menegaskan bahwa pada prinsipnya Pemerintah terus mendorong masuknya investasi-investasi asing yang dapat membantu mempercepat program-program pembangunan.

"Kami mau mendorong, akselerasi, supaya pembangunan ini bisa berjalan lancar. Kalau ada hambatan, nanti kami selesaikan," kata Rosan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement