Jumat 15 Mar 2013 11:29 WIB

Kontraktor Didesak Tingkatkan Investasi Eksplorasi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Ladang Migas
Ladang Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendesak kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk meningkatkan investasi di bidang eksplorasi. Pasalnya, anggaran untuk menambah penemuan cadangan migas baru ini, masih minim.

“Beberapa tahun terakhir alokasi biaya operasi untuk kegiatan eksplorasi hanya mencapai tujuh persen dari total pengeluaran KKKS," kata Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Akhmad Syakhroza, Jumat (15/3).

Ditegaskannya alokasi ini lebih rendah dari anggaran administrasi KKKS. Akibatnya, pengeboran eksplorasi menjadi belum dapat masif.  Padahal cadangan migas wajib bertambah untuk menjaga ketahanan energi dan kesinambungan industri hulu migas Indonesia.

Bila anggaran terus menerus minim, pihaknya khawatir ini bisa berdampak pada tergerusnya penerimaan negara dari produksi migas nasional. Pendapatan negara sulit meningkat karena lifting (produksi minyak yang dijual) semakin rendah.

“Harus dibuat evaluasi setiap tiga bulan tentang kendala apa yang terjadi di lapangan kemudian kita akan membantu untuk menyelesaikan hal tersebut," jelasnya. Jika kendala tersebut tidak dapat dituntaskan di internal SKK Migas karena lintas sektor maka SKK Migas agar berkoordinasi dengan pemerintah untuk penyelesaian.

Di 2012, SKK Migas mencatat bakal ada pengeboran di 258 sumur. Pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur sedangkan work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur.

Selain itu, juga akan dilakukan survei seismik 2D dengan panjang seluruhnya mencapai 18.752 kilometer (km) serta survei seismik 3D seluas 22.298 kilometer persegi (km2). Ada pula, kegiatan non seismik sebanyak tujuh kegiatan.

Kepala Humas SKK Migas Elam Biantoro menambahkan, dari hasil kegiatan pengeboran sumur pengembangan ditargetkan akan ada tambahan produksi sebesar 75.044 barel minyak per hari (bph) dan produksi gas sebesar 587 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara kegiatan work over diharapkan menghasilkan produksi minyak sebesar 33.595 bph dan gas sebesar 333 mmscfd.

Kegiatan well service juga diharapkan mampu menghasilkan produksi minyak sebesar 13.052 bph dan produksi gas sebesar 18 juta mmscfd. Dari hasil kegiatan tersebut, diharapkan akan ada tambahan produksi minyak sebesar 121.691 bph dan gas sebesar 938 mmscfd pada tahun 2013.

Pada tahun 2012, realisasi pengeboran sumur pengembangan mencapai 840 sumur. Kegiatan ini menghasilkan produksi minyak sebesar 46.250 bph dan gas sebesar 385 mmscfd.

Pekerjaan work over sebanyak 740 sumur dan pekerjaan well service sebanyak 11.323 kegiatan. Dari kegiatan tersebut produksi minyak mencapai 43.250 bph dan gas 435 mmscfd.

Sehingga total kontribusi kegiatan pengeboran pengembangan, kegiatanwork over dan well service sebesar 90.087 bph dan gas sebesar 820 mmscfd. Kontribusi produksi minyak dan gas dari kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service pada tahun lalu mencapai 10 persen dari produksi migas nasional tahun 2012.

Dalam rangka penambahan cadangan minyak dan gas nasional, pada tahun tahun lalu juga dilakukan survei seismik 2D mencapai 13.995 km, survei seismik 3D tercapai 6.165 km2, kegiatan non seismik 46 kegiatan. Juga dilakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 119 sumur yang merupakan pencapaian terbesar selama 10 tahun terakhir.

Dari hasil pengeboran 119 sumur tersebut, sebanyak 52 sumur berhasil menemukan cadangan minyak dan gas sebesar 541 juta barel minyak dan 5,4 triliun kaki kubik gas. Dengan demikian total recoverable resources yang ditemukakn pada tahun 2012 mencapai 1,4 miliar barel setara minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement