REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU--Kementerian Energi Sumber Daya Mineral meresmikan langsung pengeboran perdana minyak dan gas (Migas) elgie I blok Budong-Budong yang diadakan di desa Saptanajaya, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Jum'at (17/12). Pengeboran migas perdana ini ditandai
dengan pemukulan gong oleh Kementerian ESDM yang diwakili staf ahli bidang ekonomi, Hadi Purnomo yang disaksikan Gubernur Sulbar, H.Anwar Adnan Saleh, Kapolda Sulselbar, Irjen Polisi Jhony Wainal Usman, Komandan Lantamal VI Makassar, Sulsel, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Chaidier Patonnory serta General Manager PT Tately, Mr.Sean Guest.
Selain itu, hadir pula wakil gubernur Sulbar, H.Amri Sanusi, Wakil Ketua DPRD Subar, H.AM Natsir Nawawi, Bupati Mamuju Utara, Ir.H.Agus Ambo Djiwa, Wakil Bupati Mamuju Utara, H.Muh.Saal, Ketua DPRD Mamuju Utara, Yaumil RM, para pejabat SKPD tingkat I provinsi Sulbar, pejabat SKPD pemkab Mamuju Utara, unsir muspida serta para tokoh masyarakat yang ada di daerah itu.
Kegiatan peresmian pengeboran migas ini sempat molor selama enam jam karena harus menunggu kedatangan Kementerian ESDM ke lokasi yang dijadikan pusat pengeboran potensi migas ini. Hadi Purnomo yang mewakili Kementerian ESDM ini tiba dilokasi sekitar pukul 15.00 wita ini langsung disambut pengalungan bunga dan beberapa jenis tarian adat setempat sebagai simbol penghargaan terhadap tamu yang bertandang ke daerah Sarudu sekitar 250 kilometer dari kota Mamuju.
Dalam kesempatan itu, Hadi Purnomo mengatakan, pemerintah pusat tetap mendukung atas pelaksanaan eksplorasi yang dilakukan oleh PT Tately, salah satu perusahaan asing dari negara Belanda. "Tahap eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan ini tentu sebuah kabar gembira bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat Sulbar terlebih lagi bagi masyarakat di Mamuju Utara ini," papar Hadi.
Ia mengatakan, penyampaian permohonan maaaf karena sedianya pak Menteri ESDM yang akan hadir, namun karena ada tugas yang tak kalah pentingnya yang harus diikutinya. Dia mengatakan, dengan dimulainya pengeboran migas blok Budong-Budong yang terdapat di Mamuju Utara.
Dikatakannya, produksi minyak dan gas bumi salah satu sumber daya alam yang sangat strategis bagi Indonesia bukan hanya sebagai bahan bakar bumi. Namun kata dia, potensi migas sangat memberikan kontribusi bagi penambahan devisa negara. Hadi mengatakan, produksi migas saat ini cenderung mulai berkurang sehingga sangat diharapkan penemuan titik minyak di Sulbar bisa memberikan kontribusi penambahan produksi migas dan bisa menambah devisa negara.
Karenanya, dengan dimulainya pengeboran migas di Sulbar menjadi titik awal untuk menambah produksi minyak untuk kepentingan masyarakat Sulbar. "Kita berharap, pengeboran migas ini menuai hasil maksimal sehingga nantinya kita merasakan dampak positifnya untuk membangun bangsa dan negara ini," timpalnya.