REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari (bph). Dengan demikian, jelas Bahlil, lifting minyak wilayah kerja yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL/operator utama) dan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kini menyentuh angka 180 ribu bph.
Menteri ESDM menerangkan, sebelumnya total lifting di Blok Cepu sekitar 150 ribu bph. Tambahan ini tercapai dalam waktu delapan bulan—lebih cepat 10 bulan dari perencanaan awal.
“Ini kita lakukan enam hari setelah Bapak Presiden dilantik, kita langsung datang ke Cepu dan alhamdulillah, ExxonMobil yang bekerja sama dengan Pertamina mampu meningkatkan (produksi) 30 ribu barel,” kata Bahlil dari Ijen melalui video conference ke berbagai daerah, termasuk Bojonegoro, pada Kamis (26/6/2025).
Ia melanjutkan, dengan total sekarang 180 ribu bph, Blok Cepu menyumbang 25 persen dari total lifting nasional. Target lifting APBN 2025 ditetapkan sebesar 605 ribu bph. Ia optimistis target itu bisa tercapai.
“Insya Allah akan kita wujudkan bersama-sama,” ujar Bahlil.
Menteri ESDM menerangkan, investasi keseluruhan proyek di Blok Cepu mencapai 4 miliar dolar AS. Aktivitas di wilayah kerja ini menyumbang 30 miliar dolar AS untuk Indonesia. Hal ini turut meningkatkan perekonomian daerah sekitar wilayah kerja tersebut.
“Saya pikir ini yang perlu kami laporkan. Terkait proyek di Cepu ini, 99 persen memakai karyawan dalam negeri,” tutur Bahlil.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya optimalisasi sumber daya yang ada agar dapat meningkatkan lifting minyak dan gas bumi, terutama minyak. Langkah ini diambil untuk merespons situasi global yang tidak menentu.
“Mau tidak mau, kita harus total dalam rangka meningkatkan lifting. Tidak ada cara lain,” ujarnya beberapa hari lalu.