REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Petani boleh bergembira. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan) tengah mengembangkan jenis padi yang tahan terhadap banjir maupun perubahan iklim lainnya.
Kepala Balitbang Kementan, Haryono, mengatakan, varietas padi yang sedang mereka kembangkan akan dinamai IR-64 Subplant. "Padi ini dapat bertahan dalam iklim dengan curah hujan tinggi selama 10-14 hari," katanya, Senin (13/12).
Balitbang mengembangkan padi antibanjir ini melalui kawin silang. Jenis padi dikembangkang dari padi IR-64 lantas dikawin mawinkan dengan sejumlah materi genetik padi dari India, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Hasilnya? Padi IR-64 Subplant sanggup bertahan dan berproduksi meski terendam air dalam waktu yang lama.
Namun, meski antibanjir, varietas padi ini masih memiliki kelemahan. Tingkat produktivitasnya tidak setinggi nenek moyangnya, IR-64. "Ini merupakan konsekuensi dari peningkatan ketahanan. Untuk mendapatkan varietas yang unggul produktivitas dan tahan rendaman, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," kata Haryono.