REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky menyatakan akan terus meningkatkan kelancaran proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi i-Pubers.
Pihaknya telah melakukan uji coba fitur atau layanan baru pada i-Pubers yang memungkinkan kios pengecer dapat melakukan pemesanan pupuk bersubsidi ke pelaku usaha distribusi.
“Penambahan fitur ini bertujuan memperkuat proses distribusi pupuk subsidi menjadi lebih cepat, efisien, dan terintegrasi sekaligus meningkatkan akuntabilitas,” jelas Panji di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Pupuk Indonesia, lanjut Panji, telah melakukan uji coba fitur baru i-Pubers tersebut di dua daerah sekaligus yaitu Kabupaten Madiun, Jawa Timur dan Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama Pupuk Indonesia untuk mewujudkan penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan.
“Pemerintah sangat mendorong pembangunan sistem informasi pupuk bersubsidi yang terintegrasi karena data-data yang diperoleh dapat digunakanan untuk keperluan pendataan petani, alokasi, penagihan, hingga evaluasi penyaluran,” jelas Panji.
Lebih lanjut Panji menjelaskan, i-Pubers merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia untuk memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios resmi. I-Pubers secara resmi telah beroperasi di seluruh kios-kios pupuk bersubsidi di Indonesia sejak 2024. Petani yang memiliki kuota di e-RDKK dapat menebus pupuk bersubsidi cukup dengan membawa dan menunjukkan KTP.
Lebih lanjut Panji menjelaskan, hingga 9 Juni 2025 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 3,24 juta ton. Rinciannya pupuk Urea 1,55 juta ton, pupuk NPK 1,57 juta ton, pupuk NPK formula khusus 25,5 ribu ton, dan pupuk organik 98,6 ribu ton.
Sementara itu, stok pupuk secara nasional disebutkan tersedia sebanyak 2 juta ton. Terdiri atas pupuk subsidi sebanyak 1,37 juta ton dan pupuk nonsubsidi sebanyak 680,8 ribu ton.