REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertanian, Suswono, menegaskan rakyat tak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras di dalam negeri. Menurutnya, beras sangat berlimpah seiring dengan panen yang meningkat di semua sentra produksi padi di tanah air.
Fenomena La Nina yang berdampak pada musim hujan sepanjang tahun di Indonesia, turut mengkatrol kuantitas panen padi. Petani tadah hujan yang biasanya hanya bisa panen satu kali setahun, kini bisa panen dua kali. Sedangkan petani padi irigasi banyak yang bisa panen tiga kali selama 2010. ''Jadi tak perlu khawatir beras tidak ada, hasil panen sangat berlimpah,'' jaminnya di Jakarta, Senin (27/9).
Mentan melanjutkan, selama beberapa waktu belakangan, dirinya melakukan pemantauan langsung panen padi di sejumlah daerah. Daerah yang sudah dikunjungi langsung antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kabupaten Wajo-Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Lampung. ''Hari ini di Kendal, Semarang, saya lihat sendiri panennya bagus-bagus. Produksinya juga tinggi sampai 6,7 ton per hektare,'' jelasnya.
Dia menambahkan, rencana impor beras oleh pemerintah harus dimaknai sebagai antisipasi kesiapan stok pangan nasional menjelang musim tanam 2011. Surplus beras tahun ini diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan sampai bulan Maret 2011. Mengingat cuaca yang tidak menentu dan ketidakpastian hasil panen pada musim tanam tahun depan, maka langkah memperkuat stok pangan nasional merupakan solusi terbaik.
''//Kan lebih baik kita siap dari pada nanti kita repot. Ini masalahnya stok beras yang ada di tangan pemerintah sedikit, kalau di pasar beras sangat berlimpah,'' jelas Suswono.