Jumat 04 Jul 2025 23:50 WIB

LPS Perkuat Sistem TI Hadapi Ancaman Siber, IMK Naik Jadi 83,8

LPS memandang bahwa keamanan siber bukan lagi isu teknis semata.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
LPS memandang bahwa keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian dari manajemen risiko strategis.
Foto: Antara/Audy Alwi
LPS memandang bahwa keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian dari manajemen risiko strategis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memperkuat sistem teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari strategi menjaga ketenangan nasabah dan stabilitas sistem keuangan nasional. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko serangan siber yang kian kompleks dan berpotensi mengganggu kepercayaan publik terhadap sektor perbankan.

“LPS memandang bahwa keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian dari manajemen risiko strategis. Melalui peningkatan kapasitas, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, LPS terus memastikan bahwa seluruh sistem dan informasi yang dimiliki dapat terproteksi dari berbagai potensi serangan yang dapat mengganggu kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan, kesadaran atas ancaman siber harus terus ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan operasional LPS dan meyakinkan masyarakat bahwa simpanan mereka aman.

“Oleh karena itu, LPS terus berupaya meningkatkan kesadaran terhadap berbagai ancaman yang ada untuk dapat senantiasa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Tidak kalah penting, hal ini juga demi menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, dan meyakinkan masyarakat bahwa tabungan mereka aman disimpan di bank,” tambahnya.

Seiring penguatan sistem pengamanan, data terbaru menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan ikut menguat. Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juni 2025 naik 4,8 poin ke level 83,8. Indeks Waktu Menabung (IWM) meningkat ke 95,3, sedangkan Indeks Intensitas Menabung (IIM) naik menjadi 72,4. Kenaikan ini mencerminkan optimisme masyarakat dalam menyisihkan dana di perbankan, ditopang stimulus ekonomi seperti bansos, subsidi, dan diskon transportasi.

Meski demikian, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Juni sedikit melemah 0,3 poin ke level 99,4. Penurunan tipis ini tetap mencerminkan optimisme yang relatif stabil di tengah perbaikan kondisi ekonomi lokal dan ketenagakerjaan.

Dengan adanya dua indeks ini, LPS memiliki instrumen untuk membaca arah perilaku nasabah dan mengantisipasi potensi tekanan terhadap sistem keuangan dari sisi konsumen. Informasi ini menjadi bekal penting dalam merumuskan langkah mitigasi dan memperkuat peran LPS dalam menjamin simpanan dan menyelesaikan bank bermasalah.

Selain untuk internal LPS, kedua indeks ini juga bisa dimanfaatkan oleh otoritas lain, pelaku industri perbankan, hingga masyarakat luas sebagai referensi kondisi riil keuangan rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement