REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri BUMN, Mustafa Abubaka,r mengatakan, restrukturisasi utang PT Garuda Indonesia dari European Credit Agency (ECA) segera diselesaikan dengan masa pelunasan selama enam tahun atau hingga 2016. "Renegosiasi penjadwalan ulang utang Garuda selesai bulan ini," kata menteri Jakarta, Rabu (16/6).
Menurut Mustafa, kesepakatan penuntasan restrukturisasi utang Garuda itu dilakukan saat perusahaan itu melakukan penerbangan perdana ke Amsterdam, Belanda, pada 1 Juni 2010. Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara rinci proses negosiasi restrukturisasi utang perusahaan penerbangan "plat merah" itu. Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengungkapkan, utang Garuda kepada ECA hingga akhir 2009 mencapai 240 juta dolar AS.
Menurut Mustafa, proses penjadwalan utang yang tuntas membuat rencana Garuda untuk menawar saham perdana (IPO) yang ditargetkan pada kuartal III 2010, bisa dilanjutkan. "Begitu restrukturisasi jelas, maka proses IPO bisa lebih maju, " ujar Mustafa.
Ia menjelaskan negosiasi restrukturisasi utang Garuda itu juga memanfaatkan jasa pihak ketiga, yaitu perusahaan produsen pesawat AirBus. AirBus menawarkan kepada Garuda untuk membeli pesawat A380.
Menurut menteri, penyelesaian penjadwalan utang perusahaan pelat merah itu sangat tergantung kepada bagaimana pendekatan yang dilakukan perusahaan. IPO Garuda dijadwalkan akan terlaksana pada kuartal III 2010, dengan jumlah maksimum saham yang akan dilepas sebesar 40 persen. Dari penjualan saham perdana itu diperkirakan akan diperoleh dana sekitar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp2,7 triliun.