Selasa 25 May 2010 16:57 WIB

IMF Serukan Reformasi Buruh dan Perbankan Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Dana Moneter Internasional, Senin menyerukan untuk reformasi "mendesak" buruh dan perbankan di Spanyol, karena pemerintah Sosialis berjuang untuk mengendalikan defisit publik di tengah meningkatnya krisis utang Eropa.

"Ekonomi Spanyol membutuhkan reformasi luas dan komprehensif," Dana Moneter Internasional (IMF) yang berbasis di Washington mengatakan dalam laporannya setelah konsultasi dengan pemerintah. IMF menggambarkan tantangan yang dihadapi Spanyol sebagai "parah," mengutip "disfungsional pasar tenaga kerja, gelembung properti mengempis, defisit fiskal besar, pinjaman sektor swasta dan eksternal yang berat, anemia pertumbuhan produktivitas, daya saing lemah, dan sektor perbankan dengan kantong lemah."

Memperhatikan bahwa konsolidasi fiskal "ambisius" yang sedang berlangsung, IMF mengatakan harus "dilengkapi dengan pertumbuhan meningkatkan reformasi struktural." Hal ini, katanya, harus dibangun atas kemajuan yang dibuat terutama di perbaikan pasar tenaga kerja.

IMF juga menyerukan reformasi pensiun yang berani, sepanjang sejalan yang diusulkan oleh pemerintah, untuk menjadi "cepat diadopsi." "Konsolidasi dan reformasi sistem perbankan perlu dipercepat," katanya.

Pasar-pasar finansial pada Senin bingung, karena krisis utang Eropa diintensifkan dengan dana talangan (bailout) Spanyol akhir pekan dari sebuah perusahaan keuangan bermasalah. Penyelamatan bank tabungan daerah CajaSur, diambil alih oleh Bank Sentral Spanyol, bisa memakan biaya hingga 2,7 miliar euro, sebuah surat kabar Spanyol melaporkan Senin, membebani keuangan publik Spanyol yang sudah tegang.

Penyelamatan CajaSur dilakukan karena pemerintah Spanyol memperkenalkan putaran baru langkah penghematan untuk membawa defisit publik ke batas zona euro tiga persen dari produk domestik bruto, dari 11,2 persen tahun lalu. Bailout utang tersebut memperbarui kekhawatiran zona euro yang telah menyeret pasar lebih rendah dalam beberapa pekan terakhir.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement