REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam proyeksi terbaru Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia negara-negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia untuk 2025. Peringkat ini diperoleh berdasarkan metode Purchasing Power Parity (PPP).
“PPP mencerminkan realitas ekonomi lokal,” tulis IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) April 2025 dikutip di Jakarta, Jumat (18/4/2025).
Indonesia mengukuhkan posisinya di atas negara-negara maju seperti Prancis dan Inggris. Hal ini terdapat dalam data yang diolah dari website IMF tentang peringkat terbaru negara-negara dengan PDB terbesar di dunia untuk tahun 2025, berdasarkan metode PPP
Dengan PDB PPP mencapai 4,98 triliun dolar AS, Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di kawasan ASEAN dan salah satu motor pertumbuhan ekonomi global.
Menurut IMF, penggunaan PPP penting untuk melihat potensi pasar domestik, khususnya dalam konteks investasi dan kebijakan pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, didorong oleh konsumsi domestik yang kuat, reformasi struktural, dan percepatan transformasi digital, diyakini menjadi faktor utama pendorong peningkatan daya beli nasional.
Metode PPP digunakan oleh IMF untuk membandingkan output ekonomi antarnegara dengan memperhitungkan perbedaan tingkat harga.
Dengan kata lain, PPP mengukur seberapa banyak barang dan jasa yang dapat dibeli oleh satu unit mata uang di masing-masing negara, memberikan gambaran yang lebih realistis tentang daya beli masyarakat dan ukuran ekonomi domestik.
Berikut peringkat PDB Terbesar 2025 (PPP):
- China – 39,44 triliun dolar AS
- Amerika Serikat – 30,34 triliun dolar AS
- India – 17,36 triliun dolar AS
- Rusia – 7,13 triliun dolar AS
- Jepang – 6,77 triliun dolar AS
- Jerman – 6,17 triliun dolar AS
- Indonesia – 4,98 triliun dolar AS
- Brasil – 4,89 triliun dolar AS
- Prancis – 4,49 triliun dolar AS
- Inggris – 4,42 triliun dolar AS