REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat layanan angkutan barang mencapai 27.731.631 ton selama Januari hingga Mei 2025, naik 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 27.013.457 ton. Capaian ini menunjukkan konsistensi KAI dalam mendukung efisiensi distribusi logistik nasional dan kesiapan menghadapi kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (Zero ODOL) pada 2026.
“Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi nasional, efisiensi distribusi logistik, serta pembangunan ekonomi daerah,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (9/6/2025).
KAI telah menetapkan proyeksi pertumbuhan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) hingga 2029. Targetnya, angkutan batu bara mencapai 111,2 juta ton, sedangkan komoditas non-batu bara ditargetkan 10,9 juta ton.
Wilayah Sumatera bagian selatan diproyeksikan menjadi penyumbang utama tambahan volume, yakni sekitar 27,8 juta ton. Pengembangan Terminal Tarahan II ditargetkan menyerap 18 juta ton, serta ekspansi fasilitas di Kertapati diperkirakan menambah 7 juta ton.
“Pertumbuhan ini didukung oleh sejumlah keunggulan moda kereta api dibanding angkutan jalan raya, terutama dalam konteks kebijakan ODOL,” ujar Anne.
Satu rangkaian kereta barang di Pulau Jawa mampu membawa hingga 30 gerbong dengan kapasitas masing-masing 42 ton. Sementara di Sumatera Selatan, kereta batu bara bisa menarik hingga 61 gerbong dalam satu perjalanan.
Selama lima bulan pertama tahun ini, batu bara tetap menjadi komoditas utama dengan kontribusi sebesar 23.010.266 ton, atau 82,97 persen dari total angkutan. Komoditas ini menjadi penopang utama pasokan pembangkit listrik nasional.
Kinerja signifikan juga tercatat pada angkutan pupuk. Volume pengangkutan pupuk selama Januari–Mei 2025 mencapai 13.230 ton, melonjak 94 persen dibandingkan 6.810 ton pada periode yang sama tahun lalu. Khusus pada Mei 2025, angkutan pupuk mencapai 4.110 ton, naik 26,85 persen dari 3.240 ton pada Mei 2024.
Layanan logistik retail seperti Barang Hantaran Paket (BHP) dan parcel turut menunjukkan pertumbuhan. Volume pengiriman tercatat 97.889 ton sepanjang Januari–Mei 2025, naik 16 persen dari 84.391 ton tahun sebelumnya. Ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, terhadap layanan logistik kereta api yang cepat, aman, dan kompetitif.
Dengan capaian solid ini, KAI terus memperkuat posisi sebagai enabler logistik nasional, siap menghadapi tantangan distribusi energi, pangan, dan komoditas strategis secara merata di seluruh Indonesia.