REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia sedang menjajaki kemungkinan kerja sama bisnis dengan pengusaha dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, baik berupa investasi maupun perjanjian perdagangan bebas. Menteri Perindustrian, MS Hidayat, bersiap menerima delegasi bisnis dari dari negara-negara tersebut sekitar akhir bulan ini hingga bulan depan.
Dalam pertemuan bisnis nanti kedua belah pihak akan menjajaki peluang berinvestasi di Indonesia. ''Tanggal 26 Mei 2010, saya sudah diminta oleh Kadin untuk memfasilitasi dialog bisnis dengan investor Timur Tengah yang akan datang ke sini,'' ungkapnya saat dihubungi, Selasa (11/5).
Ketua Komite Tetap (Komtap) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Kerja Sama Ekonomi Timur Tengah, OKI (Organisasi Konferensi Islam), dan Eropa, Fachry Thaib menyatakan hal serupa. Jika terwujud, kerja sama ini akan meningkatkan nilai perdagangan dan jasa antar anggota OKI.
''Iya memang ada. Delegasi dari Timur Tengah dijadwalkan datang pada 24 Mei 2010. Dialog bisnis berlangsung hingga 26 Mei 2010, termasuk dengan pemerintah, Kadin, dan Duta Besar. Delegasi dari Timur Tengah itu rencananya ada 17 orang yang akan datang,'' katanya.
Selain itu, Fachry mengatakan, Kadin juga tengah menjajaki kemungkinan mewujudkan perjanjian perdagangan bebas antar negara sesama anggota OKI. Langkah itu untuk menggenjot kerja sama perdagangan antar negara OKI, terlebih penduduk masing-masing negara anggota OKI yang memiliki beberapa kesamaan kebutuhan atau komoditas. ''Untuk menggenjot ekspor dan kerja sama perdagangan memang perlu menjalin perjanjian perdagangan bebas antar negara-negara OKI. Memang, 58 negara itu sangat banyak. Tapi, itu bagus,'' jelasnya.