REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk rebound masih ada, apabila investor mendapatkan sinyal positif dari kebijakan ekonomi dan stabilitas politik Indonesia. Pada perdagangan sesi I, Senin (24/3/2025), IHSG mengalami tekanan dengan koreksi 143,96 poin atau 2,30 persen ke posisi 6.114,22.
"Investor akan sangat memperhatikan langkah-langkah pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan yang ada, agar kepercayaan pasar dapat kembali pulih," ujar Hendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan penurunan IHSG mencerminkan adanya ketidakpastian yang terjadi di pasar modal Indonesia, yang dipengaruhi oleh beragam faktor dari tingkat domestik maupun global.
Selain faktor musiman dan koreksi saham-saham besar, lanjutnya, sentimen negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin diperburuk dengan penurunan penerimaan pajak dan tingkat konsumsi masyarakat yang menurun.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin melemah, yang berpotensi berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Investor pun lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, sehingga menyebabkan pasar cenderung bergerak lebih rendah," ujar Hendra.
Lebih lanjut, ia menjelaskan koreksi signifikan juga disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang melambat, termasuk penurunan daya beli dan meningkatnya PHK, sehingga memperburuk sentimen pasar.
Ia juga menyebutkan rilis kebijakan ekonomi seperti hasil konferensi pers Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bank Himbara akan dapat mempengaruhi arah pasar saham dalam beberapa waktu ke depan.
"Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800," ujar Hendra.
Dengan demikian, ia menyebut perkembangan pasar saham akan sangat bergantung pada respons pelaku pasar terhadap pengumuman yang akan datang, serta kondisi ekonomi domestik dan global.
Pada Senin siang ini, BPI Danantara melangsungkan konferensi pers dalam rangka menyampaikan pengumuman strategis dan signifikan bagi perkembangan kelembagaan BPI Danantara Indonesia.
Sementara itu, dalam tiga hari ke depan mulai Senin sampai Rabu (26/3/2025), bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan melangsungkan RUPST, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, serta Bank BTN.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook