Senin 21 Apr 2025 12:02 WIB

BPS Catat Surplus Dagang RI Capai 4,33 Miliar Dolar AS pada Maret 2025

Ekspor pada Maret 2025 mencapai 23,25 miliar dolar AS.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan Indonesia meraih surplus dagang sebesar 4,33 miliar dolar AS atau Rp 72,78 triliun (kurs Rp 16.809) pada bulan Maret 2025. Surplus dagng naik 1,23 miliar dolar AS.

"Pada Maret 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS atau naik sebesar 1,23 miliar dolar AS secara bulanan," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Baca Juga

Angka tersebut berasal dari selisih ekspor pada Maret 2025 yang mencapai 23,25 miliar dolar AS atau Rp 390,643 triliun dan impor yang mencapai 18,92 miliar dolar AS atau Rp 317,94 triliun.

Amalia mencatat nilai ekspor Maret 2025 juga mengalami kenaikan sebesar 3,16 persen jika dibandingkan Maret tahun lalu. Amalia menyampaikan kenaikan ekspor terjadi akibat adanya peningkatan kontribusi dari ekspor sektor minyak dan gas (migas) serta nonmigas.

Amalia memaparkan ekspor migas pada Maret 2025 mengalami kenaikan 28,81 persen atau sebesar 1,45 miliar. Sedangkan nilai ekspor nonmigas menyentuh angka 21,80 miliar dolar AS atau tumbuh 4,71 persen dari bulan sebelumnya. 

"Hal ini didorong kenaikan nilai ekspor nonmigas komoditas bijih logam, terak abu, besi dan baja serta mesin dan perlengkapan elektrik yang memiliki andil ekspor sebesar 1,18 persen," sambung Amalia. 

Secara tahunan, lanjut Amalia, nilai ekspor Maret 2025 mengalami peningkatan sebesar 3,16 persen. Menurut Amalia, kenaikan ini didorong peningkatan ekspor nonmigas pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati, kemudian nikel dan barang daripadanya, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. 

"Pada Maret 2025, total ekspor nonmigas sebesar 21,80 miliar dolar Amerika. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 0,57 miliar dolar AS," kata Amalia. 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement