Senin 10 May 2010 21:07 WIB

Awal Pekan, Rupiah Menguat Signifikan

JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (10/5), naik 70 poin menjadi Rp9.115,00-Rp9.125,00 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.185,00-Rp9.195,00 karena pelaku pasar melepas dolar untuk mencari untung.

Aksi lepas dolar oleh pelaku pasar terjadi setelah mata uang asing itu dalam beberapa hari lalu menguat hingga mendekati angka Rp9.300,00 per dolar, akibat menguatnya mata uang itu terhadap mata uang utama Asia terutama rupiah, kata Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin.

Edwin Sinaga mengatakan, pelaku menilai saat ini untuk melepas dolar, karena pasar regional cenderung positif terhadap pasar uang domestik khususnya rupiah. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat pada penutupan sore nanti sehingga posisi akan berada di bawah angka Rp9.100,00 per dolar," katanya.

Rupiah, menurut dia sebelumnya merosotnya akibat pelaku asing khawatir dengan krisis utang di kawasan Eropa yang semula terjadi di Yunani mulai merembet ke Portugal, dan Italia.

Namun krisis utang itu mulai mereda, sehingga sejumlah lembaga keuangan internasioal sepakat akan memberikan dukungan penuh terhadap krisis yang terjadi di Eropa, katanya.

Dukungan itu, lanjut dia mengakibatkan euro menguat terhadap dolar yang mendorong pelaku lokal maupun asing di dalam negeri juga kembali membeli rupiah.

Jadi peluang rupiah untuk kembali naik sangat besar, bahkan diperkirakan akan dapat mendekati angka Rp9.000,00 per dolar, karena faktor positif yang terus mendukungnya, katanya.

Meski demikian, menurut dia Bank Indonesia (BI) akan tetap menjaga rupiah agar tidak terlalu cepat mendekati angka Rp9.000,00 per dolar karena mereka tidak ingin pendapatan negara dari devisa berkurang dengan menguat rupiah lebih jauh.

"Kami memperkirakan BI akan tetap berada di pasar menjaga pergerakan rupiah kembali menguat yang diperkirakan berpeluang berada di bawah angka Rp9.000,00 per dolar," ucapnya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement