JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi (12/4), menguat mendekati angka Rp9.000,00 per dolar AS, karena para pelaku berlanjut membeli rupiah, akibat arus dana asing terus masuk ke pasar domestik.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membaik menjadi Rp9.002,00-Rp9.012,00 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.020,00-Rp9.030,00 atau naik 12 poin.
Pengamat pasar uang Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, pasar masih positif terhadap rupiah, sehingga mata uang lokal itu bergerak naik lagi hingga mendekati level Rp9.000,00 per dolar AS. "Kami memperkirakan rupiah akan dapat mencapai angka Rp9.000,00 per dolar, karena dorongan positif masih terjadi," katanya.
Rupiah, menurut dia, mengalami kenaikan rata-rata relatif kecil, karena aliran dana asing yang masih masuk ke pasar. Jadi kenaikannya tidak begitu megkhawatirkan pasar, namun diharapkan rupiah stabil pada kisaran Rp9.000,00-Rp9.050,00 per dolar.
Rupiah sebelumnya sempat tak menentu dalam waktu dua bulan yang berkisar antara Rp9.100,00 sampai Rp9.150,00 per dolar, namun akkhirnya menguat setelah Bank Indoensia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya, tuturnya.
Ia mengatakan, rupiah memang cenderung menguat, namun otoritas moneter kemungkinan akan tetap menjaga agar kenaikannya tidak terlalu cepat.
Apabila kenaikan itu terlalu cepat, maka para eksportir akan berteriak karena mereka kesulitan menetapkan harga jual produknya di pasar ekspor.
Rupiah, lanjut dia kenaikannya itu menunjukkan bahwa pasar positif setelah kinerja ekonomi makro Indonesia terus membaik seperti laju inflasi yang tetap rendah.
Menurut dia, rupiah juga berpeluang untuk naik lagi, karena pasar saham regional membaik akibat saham-saham AS yang menguat. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat hingga menembus angka Rp9.000,00 per dolar, karena faktor positif yang mendukungnya," katanya.