REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, pembangunan stasiun terintegrasi di kawasan Jakarta International Stadium (JIS) ditargetkan rampung pada November 2025. Dudy berharap pembangunan tersebut dapat mempermudah akses transportasi publik bagi masyarakat, mengingat kawasan JIS kerap menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai acara besar, termasuk menjadi markas tim Macan Kemayoran, Persija Jakarta.
“Pemerintah berkomitmen menghadirkan fasilitas transportasi yang terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan. Kehadiran stasiun baru di JIS akan memperkuat konektivitas antarmoda sekaligus mendukung pengembangan kawasan utara Jakarta sebagai pusat kegiatan masyarakat dan ekonomi,” ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan siap mendukung langkah Kementerian Perhubungan tersebut melalui pembangunan Stasiun Baru Jakarta International Stadium (JIS) yang akan berlokasi di antara Stasiun Ancol dan Stasiun Tanjung Priok. Stasiun ini akan menjadi simpul baru yang memperluas jaringan mobilitas publik di Jakarta serta memperkuat peran kereta api dalam mendukung ekonomi perkotaan.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan, pembangunan stasiun baru ini merupakan bagian dari strategi KAI untuk menghadirkan layanan transportasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan dan sejalan dengan visi pemerintah dalam memperluas konektivitas publik.
“Melalui kehadiran Stasiun JIS, KAI siap mendukung visi pemerintah dalam menciptakan transportasi publik yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Bobby.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menambahkan, kehadiran Stasiun JIS merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan transportasi publik yang terus meningkat di kawasan Jakarta Utara. Berdasarkan data, lintas Tanjung Priok Line menunjukkan tren pertumbuhan pengguna yang stabil.
Hingga Januari–September 2025, lintas ini telah melayani 2.345.796 pengguna Commuter Line, mendekati capaian 3.377.633 pengguna sepanjang 2024, dan meningkat dibandingkan 2.676.363 pengguna pada 2023.
Anne menjelaskan, arus pengguna di lintas ini terdistribusi cukup tinggi di dua simpul utama, yakni Stasiun Ancol dan Stasiun Tanjung Priok. Selama Januari–September 2025, Stasiun Ancol melayani 414.519 pengguna Gate In dan 370.128 pengguna Gate Out, sedangkan Stasiun Tanjung Priok mencatat 2.189.778 pengguna Gate In dan 1.975.668 pengguna Gate Out.
“Potensi kepadatan di dua stasiun tersebut menjadi dasar penting bagi KAI untuk memperkuat akses transportasi melalui pembangunan Stasiun JIS. Ini adalah wujud penerapan kebijakan berbasis data dalam setiap langkah strategis perusahaan,” ucap Anne.
Anne menyebut, kehadiran Stasiun JIS akan menghadirkan konektivitas yang lebih efisien serta mendukung pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini menekankan pembangunan kawasan terpadu berbasis transportasi massal yang mendorong masyarakat untuk beraktivitas menggunakan mobilitas publik yang ramah lingkungan.
Dengan hadirnya Stasiun JIS, masyarakat akan menikmati akses yang lebih mudah menuju kawasan Jakarta Utara, terutama saat penyelenggaraan acara besar di stadion. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan KAI dalam memperluas kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadirkan transportasi publik yang modern dan berkelanjutan.
“Kehadiran Stasiun JIS menjadi gambaran kolaborasi antara pemerintah dan KAI Group dalam memperkuat layanan publik berbasis mobilitas berkelanjutan,” kata Anne.