Senin 06 Oct 2025 13:35 WIB

BTN Kuasai 37 Persen KPR FLPP Nasional, Salurkan 129 Ribu Unit Rumah hingga September 2025

Bank spesialis perumahan ini optimistis capai target 220 ribu unit pada akhir tahun.

Warga melihat rumah subsidi di Perumahan Graha Arraya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (21/2/2025) Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen mendukung program 3 juta rumah dengan menyalurkan dan menyediakan akses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal. Selain itu BTN juga menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk mewujudkan program tersebut. Program 3 juta rumah ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi nasional karena dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan dan berbagai industri terkait. Program 3 juta rumah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melihat rumah subsidi di Perumahan Graha Arraya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (21/2/2025) Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen mendukung program 3 juta rumah dengan menyalurkan dan menyediakan akses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal. Selain itu BTN juga menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk mewujudkan program tersebut. Program 3 juta rumah ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi nasional karena dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan dan berbagai industri terkait. Program 3 juta rumah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 26 September 2025 mencapai 93.098 unit. Angka tersebut ditambah 36.589 unit dari BTN Syariah, sehingga total mencapai 129.687 unit.

Dengan capaian tersebut, BTN menguasai sekitar 37 persen dari total kuota nasional sebanyak 350 ribu unit yang ditetapkan pemerintah tahun ini.

Baca Juga

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan optimisme bahwa target penyaluran 220 ribu unit rumah melalui KPR FLPP, sesuai alokasi pemerintah bagi BTN, dapat tercapai pada 2025.

“Pemerintah telah menyediakan berbagai kebijakan yang mempermudah masyarakat memiliki rumah subsidi,” ujar Nixon dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Ia mencontohkan kebijakan pembebasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) menjadi 0 persen untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta penyesuaian batas maksimal penghasilan bagi penerima program FLPP.

“Dalam aturan baru, maksimal penghasilan MBR dibagi dalam beberapa zona. Untuk wilayah Jabodetabek, ditetapkan Rp 12 juta untuk single income dan Rp 14 juta untuk joint income bersama pasangan. Mudah-mudahan kebijakan ini dapat memperkuat kemampuan bayar pembeli rumah,” kata Nixon.

Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menilai capaian BTN jauh melampaui bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya, yakni BRI (17.515 unit), BNI (8.440 unit), dan Bank Mandiri (7.963 unit).

“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi BTN karena menjadi yang paling besar dari semua bank penyalur KPR FLPP yang ada,” ujar Menteri Ara.

Capaian ini semakin menegaskan posisi BTN sebagai bank penyalur utama KPR subsidi FLPP di Indonesia. Dengan pangsa pasar lebih dari sepertiga kuota nasional, BTN terbukti konsisten mendukung pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama bagi MBR.

Maruarar sebelumnya menyebut BTN sebagai bank dengan kontribusi terbesar dalam program KPR FLPP. Ia berharap BTN terus mendukung program “3 juta rumah” melalui pembiayaan pembangunan maupun renovasi rumah rakyat.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement